Ironi Perayaan Ulang Tahun Puan Maharani di Tengah Demo BBM: DPR Disebut Tak Lagi Peduli Rakyat
Ironisnya, momen perayaan ulang tahun Puan Maharani itu bersamaan dengan aksi demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Gedung DPR
Ia sangat menyesalkan ketika tahu Ketua DPR RI Puan Maharani justru berpesta pora di tengah penderitaan rakyat.
Baca juga: Puan Maharani Harus Minta Maaf atas Perayaan Ulang Tahun di Tengah Demo Tolak Kenaikan Harga BBM
Baca juga: Harga BBM Naik: Puan Maharani yang Dulu Menangis Kini Adem Ayem, Apa Kata PDIP?
"Rakyat yang sedang menderita, rakyat yang sedang menangis, ibu Pertiwi sedang berduka, justru wakil wakilnya berpesta pora dengan anniversary," ucapnya.
Nining Elitos bersama massa dari Gebrak, Kongres Aliansi Serikat Buruh Indoneska (KASBI), dan elemen mahasiswa mendatangi kawasan Patung Kuda, Monas, untuk menyuarakan demo penolakan kenaikan BBM.
Mereka mendesak pemerintah untuk membatalkan kenaikan BBM, menurunkan harga bahan pokok, dan mencabut Omnimbus Law UU Ciptaker.
Puan Maharani Didesak untuk Minta Maaf
Ketua Umum Kaukus Muda Anti Korupsi (KAMAKSI) Joko Priyoski melaporkan Puan Maharani ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI.
Laporan ini dilayangkan setelah Puan Maharani merayakan hari ulang tahunnya dalam sidang paripurna di Selasa (6/9/2022) lalu.
Joko Priyoski mengatakan, dirinya melaporkan Puan lantaran Puan tidak menerima perwakilan pengunjuk rasa di depan gedung DPR RI.
"Di saat masa buruh berunjuk rasa tapi beliau bukannya menerima perwakilan pengunjuk rasa, malah melakukan euforia di dalam gedung," kata Joko kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (12/9/2022).
Joko mengatakan kritik tersebut harus dipandang sebagai kritik yang sifatnya konstruktif.
"Ke depannya, gedung ini (harus) menjadi sarana penyampaian aspirasi massa, tidak lagi menjadi perayaan yang sifatnya seremoni atau euforia belaka. Apalagi beliau kita tahu mau menjadi capres. Harusnya beliau memiliki kepekaan yang tinggi terhadap beban masyarakat hari ini," kata dia.
Joko meminta Puan untuk meminta maaf atas video viralnya tersebut.
"Jadi, target utama kami adalah meminta ibu puan Maharani meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas viralnya video perayaan ultah beliau," pungkasnya.
Puan diduga telah melanggar etik Anggota dan Pimpinan DPR RI lantaran tidak melakukan skorsing sidang paripurna.
"Sehingga di acara resmi tersebut dijadikan acara pribadi beliau dengan perayaan ulang tahun beliau, bernyanyi dan lain-lain. Bab II kode Etik Bagian Kesatu Kepentingan Umum pasal 2 ayat 1 dan 2 junto Bagian kedua Integritas Pasal 3 ayat 1 dan 2 Kode Etik Anggota DPR RI ditambah lagi massa yang menyampaikan aspirasi di luar gedung DPR yang disaat waktu bersamaan tidak diterima dan dilayani oleh Puan Maharani selaku Pimpunan DPR RI," demikian bunyi alasan pelaporan dalam undangan ke awak media.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Puan Maharani Rayakan Ulang Tahun, Jubir Buruh: DPR Sudah Tidak Peduli Rakyat