Lukas Enembe Didesak Penuhi Panggilan KPK, DPR Papua: Tolong Pertimbangkan Kondisi Kesehatan Beliau
Gubernur Papua Lukas Enembe telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (14/9/2022).
TRIBUNTERNATE.COM - Gubernur Papua Lukas Enembe telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (14/9/2022).
Sepekan setelah ditetapkan sebagai tersangka, terungkap soal aliran dana mencurigakan yang dilakukan oleh Lukas Enembe.
Bahkan, Lukas Enembe diduga memiliki aliran dana mencurigakan, seperti yang diungkap oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Gubernur Papua tersebut diduga menyetor uang senilai Rp560 miliar ke kasino judi luar negeri.
KPK pun telah memanggil Lukas Enembe untuk menjalani pemeriksaan.
Namun, hingga kini Lukas Enembe belum memenuhi panggilan tersebut.
Sementara itu, Perwakilan dari DPR Papua John NR Gobai meminta KPK tak mengambil tindakan yang dapat menimbulkan konflik dalam kasus Lukas Enembe.
NR Gobai mengingatkan KPK bahwa Lukas Enembe tak bisa memenuhi panggilan karena masih sakit.
Baca juga: Pengacara Sebut Gubernur Papua Lukas Enembe Main Kasino di Singapura seperti Main Game
Baca juga: Lukas Enembe Diduga Kirim Uang Rp560 M ke Kasino, Padahal Harta di LHKPN Cuma Rp33 M, Kok Bisa?
Baca juga: Transaksi Mencurigakan Lukas Enembe: Uang Rp560 Miliar Diduga Mengalir ke Kasino Judi
"Ini demi kemanusiaan. Kesehatan beliau (Lukas Enembe) yang masih membutuhkan pengobatan. Kami meminta agar pihak KPK mempertimbangkan kondisi kesehatan dengan memperlakukan secara manusiawi, tidak mengambil langkah yang kami duga dapat menimbulkan konflik," ujar Gobai saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Senin (26/9/2022).
KPK juga diingatkan Gobai agar tidak menimbulkan masalah baru dalam penegakan kasus korupsi Lukas Enembe.
Sebab, kata Gobai, masyarakat Papua menginginkan perdamaian bukan permusuhan.
"Kita mau menyelesaikan masalah, tapi jangan menimbulkan persoalan baru. Kami orang Papua ingin damai, ingin tenang, ingin nyaman tinggal di atas negeri kami," ujarnya.
Di tempat yang sama, Koordinator Umum Koalisi Rakyat Papua Otniel Deda meminta agar Komnas HAM mengeluarkan rekomendasi agar Lukas Enembe bisa memilih dokter dan rumah sakit yang bisa dipercaya oleh pihak keluarga.
Rekomendasi Komnas HAM, kata Otniel, diperlukan agar kesehatan Lukas Enembe bisa segera pulih.
"(Kami) rekomendasi kepada Komnas (HAM) RI, memberikan penuh (hak) terhadap Gubernur (Lukas Enembe) untuk memilih dokter atau rumah sakit yang dipercayakan, sehingga keputusan keluarga dan Gubernur itu dipenuhi, beliau ini tokoh di Papua, kami berharap rekomendasi ini," katanya.