Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Kericuhan Pascalaga Arema Vs Persebaya di Pemberitaan Internasional, Singgung Piala Dunia Indonesia
Kericuhan yang terjadi pascalaga Arema FC vs Persebaya menjadi pemberitaan internasional. Dapat sanksi dari FIFA untuk Piala Dunia U20?
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Kericuhan yang terjadi pascalaga Arema FC vs Persebaya menjadi pemberitaan internasional.
Kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022).
Dari data terbaru per Minggu (2/10/2022), disebutkan korban jiwa sudah ada 129 orang.
Baca juga: Arema FC Vs Persebaya Ricuh setelah Pertandingan hingga 127 Orang Tewas, Liga 1 Dihentikan Seminggu
Diketahui, tragedi mengerikan ini menjadi pemberitaan portal besar internasional mulai dari theguardian.com, thenationalnews.com, foxsports.com.au, hingga reuters.com.
Baca juga: Kapolda Jatim Ungkap Kronologi Kericuhan Aftermatch Arema FC Vs Persebaya: Aremania Cari Pemain
Belum jelas apa yang akan dilakukan FIFA pada Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 nanti, namun sejumlah situs sudah menyinggungnya.
Seperti reuters.com, livelimit.com, hingga smh.com.au.
Namun, situs-situs tersebut hanya menyebut bahwa Piala Dunia U-20 akan digelar di Indonesia dan belum membeberkan pernyataan dari FIFA.
Namun, dikutip dari Kompas.com, FIFA mengatur soal pelarangan penggunaan gas air mata.
Baca juga: Trending Twitter, Fakta Tragedi Kanjuruhan dalam Laga Arema FC Vs Persebaya yang Tewaskan 127 Orang
Yakni dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations, pasal 19 b.
"No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)," berikut bunyi aturan FIFA.
Jika berpaku pada aturan tersebut, maka Indonesia sudah melanggar aturan FIFA.
Belum jelas bagaimana nasib Indonesia yang didapuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 nantinya.
Kronologi dari Kapolda Jatim
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta mengungkap kronologi kericuhan setelah laga Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Awal mula kericuhan ini disebabkan karena suporter Arema, Aremania, yang kecewa dengan kekalahan 2-3 atas Persebaya.
Baca juga: Suporter Sesak Napas gegara Gas Air Mata dalam Kericuhan Aftermatch Arema FC Vs Persebaya: 127 Tewas
Dikutip dari TribunJatim.com, Nico membeberkan kronologi ini dalam rilis pers yang digelar di Polres Malang, Minggu (2/10/2022) dini hari.
"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya FC)," tuturnya.
Baca juga: Trending Twitter, Fakta Tragedi Kanjuruhan dalam Laga Arema FC Vs Persebaya yang Tewaskan 127 Orang
Lantaran banyaknya suporter yang turun ke lapangan berusaha mencari pemain, akhirnya pihak keamanan menembakkan gas air mata.
"Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata. Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil," paparnya.

Sesak Napas gara-gara Gas Air Mata
Dikutip TribunTernate.com dari kompas.com, Kapolda Jatim buka suara terkait tragedi tersebut.
Menurut Nico, penembakan gas air mata sudah sesuai prosedur.
Penembakan gas air mata ditujukan untuk menghalau massa yang merangsek turun ke lapangan dan berbuat onar.
Baca juga: Ricuh setelah Pertandingan Arema FC Vs Persebaya: Suporter Kecewa Masuk Lapangan, 127 Orang Tewas
"Para supoter berlarian ke salah satu titik di Pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah, banyak yang mengalami sesak napas," ujar Nico dalam konferensi pers di Mapolres Malang.
Tercatat dari 42.288 suporter, Nico menyebut hanya sekitar 3.000 orang yang turun ke lapangan.
Sementara dari 127 korban tewas, 34 di antaranya tewas di stadion dan sisanya di rumah sakit.
Selain korban tewas, 180 korban luka tengah dirawat di rumah sakit.
Nico menyayangkan sikap suporter yang anarkis dan tidak patuh aturan.

Liga 1 Dihentikan Seminggu
Akhirnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menghentikan kompetisi Liga 1 2022-2023 selama seminggu, dikutip dari Kompas.com.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.
“Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berdukacita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua,” kata Akhmad Hadian Lukita di situs resmi Liga 1.
“Keputusan ini (menghentikan Liga 1 selama satu pekan) kami umumkan setelah mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI.".
"Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI,” tuturnya.
(TribunTernate.com) (Kompas.com) (Kompas.tv) (TribunJatim.com)