Halmahera Selatan
Tempat Persinggahan Longboat dari Pulau Mandioli di Bacan Halmahera Selatan, Dipenuhi Sampah
Tempat persinggahan Longboat jurusan antar desa dan kecamatan di Bacan, Halmahera Selatan, dipenuhi sampah.
Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Mufrid Tawary
TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Tempat persinggahan Longboat jurusan antar desa dan kecamatan di Bacan, Halmahera Selatan, dipenuhi sampah.
Tempat persinggahan yang berlokasi di bibir pantai Desa Labuha, Kecamatan Bacan, itu merupakan pelabuhan alternatif masyarakat Pulau Mandioli ketika datang ke Pulau Bacan maupun balik kembali di Pulau Mandioli.
Pantauan TribunTernate.com, Jumat (14/10/2022) di lokasi, tampak tumpukan sampah kiriman dari laut berserakahan di bibir pantai.
Sampah kiriman itu, didominasi jenis sampah organik bekas dipakai orang.
Di tambah sampah non organik juga terlihat berhamburan dia atas air laut.
Motoris longboat di tempat tersebut mengaku, penampakan tumpukan sampah ini sering terjadi setiap saat.
"Tara (tidak) tiap hari. Kalau yang ini baru saja, "kata salah seorang motoris Longboat.
Baca juga: Keluarga Korban Kecelakaan Lalu Lintas di Halmahera Selatan, Tetap Tempuh Jalur Hukum
Sementara salah seorang calon penumpang Longboat, Asri menyebutkan, tempat ini juga sering menjadi persinggahan para nelayan dari Pulau Mandioli, untuk menjajakan hasil tangkap mereka di pasar setempat.
"Orang pulang mangael (mancing ikan) juga singga di sini lagi. Dorang (mereka) jual ikan, "katanya.
Menurut Asri, lokasi persinggahan Longboat tersebut, menjadi tempat andalan para pedagang dari setiap desa di Pulau Mandioli. Karena, lokasi pantai itu, tidak jauh dari pasar.
Begitu juga berbelanja kebutuhan pokok maupun menjual hasil panen kopra dan pala.
"Jadi orang belanja habis, langsung bawa barang-barang kamari sini. Begitu juga dorang bawa jualan saya dari Pulau,"
"Bajuak kopra deng pala, dorang pasti lewat sini, "jelasnya.
Dia juga menyangkan, dengan kondisi tempat persinggahan mereka yang sering jadi sasaran kiriman sampah dari laut.
"Mau bikin bagimana lagi, sampah ini torang juga tara (tidak) tahu dia punya asal dari mana, "ujarnya. (*)