Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Piala Dunia Qatar 2022

Jelang Piala Dunia 2022, Qatar Pakai Teknologi AI untuk Prediksi Kerumunan hingga Atur Suhu Stadion

Totalitas sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar menggunakan teknologi canggih AI untuk menjaga kelancaran berjalannya World Cup.

Editor: Ifa Nabila
YouTube/Al Jazeera English
Penampakan pusat komando teknologi AI di Qatar untuk menjaga berjalannya Piala Dunia 2022. 

Demi menjaga keamanan acara, Qatar juga telah bersiap terjadi kemungkinan terburuk, mulai dari serangan dari negara lain, teroris, hingga konflik antar warga sipil.

Analis Timur Tengah, Andrea Krieg menjelaskan bahwa sejauh ini Qatar tidak memiliki musuh atau ancaman nyata.

"Kecil kemungkinan adanya negara atau proksi yang mencoba memanfaatkan momen Piala Dunia untuk aktivitas kriminal," ujar Krieg seperti dikutip dari Breaking Defense.

Di sektor udara, Qatar telah menggandeng angkatan udara pasukan militer Inggris untuk membantu melindungi menggunakan pesawat jet tempur mereka.

Qatar juga merekrut kontraktor pertahanan asal Italia Leonardo yang nantinya akan menyumbang jet tempur dan peralatan radar pendeteksi.

Selain membantu di sektor keamanan, Leonardo juga turut serta mengurus lalu lintas udara di Bandara Internasional Hamad, memastikan keselamatan para pemain dan penonton di Piala Dunia 2022.

Di sektor laut, Qatar telah membeli kapal tempur canggih dari perusahaan kapal Italia Fincantieri.

Angkatan laut Qatar telah menambah kekuatan armada mereka dengan 4 kapal perang Al Zubarah yang dilengakpi senjata canggih dan radar.

Kapal-kapal milik angkatan laut Qatar juga diperkuat oleh peralatan militer dari Kontraktor Pertahanaan Leonardo.

Selanjutnya di sektor darat, Qatar telah bersiap menghadapi segala kemungkinan mulai dari serangan teroris hingga konflik antar warga sipil.

"Aparat penegak hukum Qatar telah bekerja sama dengan beragam mitra dari luar negeri yang telah dilatih untuk acara seperti ini dan telah siap melakukan pengendalian massa," ujar Krieg.

Krieg kemudian mengungkit adanya potensi konflik antar warga sipil karena warga dari berbagai negara akan berkumpul di Qatar, khususnya mereka yang saling bermusuhan seperti Israel dan Iran.

Terakhir, Krieg juga meyakini Qatar telah melakukan pengumpulan informasi, pengawasan, dan pengumpulan intelijen.

Di sisi lain, NATO sempat mengumumkan pada Juni lalu akan mengirimkan pasukan khusus untuk menghadapi ancaman senjata kimia, nuklir hingga biologis.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved