Seribu Orang Lebih Dalam Setahun Terakhir Tinggalkan Morotai Mengadu Nasib ke Perusahaan Tambang
Enam Tahun Terakhir, Nakertrans Morotai Data Sekitar 3.304 Warga Morotai Mencari Kerja di Daerah Lain. Mereka kebanyakan kerja di tambang
Penulis: Fizri Nurdin |
TRIBUNTERNSTE.COM, MOROTAI - Kepala dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Pulau Morotai, Ansar Tibu mengungkapkan enam tahun terakhir masyarakat Morotai banyak mencari kerja di luar Morotai alias mengadu nasib ke kabupaten kota lain.
Hal itu sesuai dengan data yang tercatat di Nakertrans sekitar 3.304 warga Morotai yang keluar ke daerah lain untuk mencari pekerjaan.
Sesuai dengan rekapan sejumlah warga yang datang membuat kartu kuning di Disnakertrans Pulau Morotai sejak 2017 hingga November 2022.
Misalnya dari tahun 2017 sebanyak 310 orang, kemudian di tahun 2018, ada 304 orang, pada tahun 2019 sebanyak 385 orang.
Di tahun selanjutnya 2021 meningkat menjadi 568 orang keluar mencari kerja, sementara 2022 dari bulan Januari hingga November ini pihaknya mencatat sebanyak 931 orang.
Baca juga: UKM Pemda Morotai Akan Berpartisipasi di Sail Tidore 2022
"Dari tahun ke tahun itu orang mencari kerja keluar sesuai dengan pembuatan kartu kuning itu dari enam tahun terakhir ini sekitar 3.304 orang yang keluar Morotai,"katanya Senin (14/11/2022).
"Informasi ada penerimaan karyawan di beberapa perusahan tambang. Jadi tahun ini diperkirakan bisa 1.000 orang lebih," sambungnya.
Hal itu dibuktikan lanjutnya, sebagian besar masyarakat yang mengurus kartu kuning tersebut ingin bekerja di perusahaan tambang yang ada di beberapa daerah Maluku Utara.
"Paling banyak ke PT. IWIP Kabupaten Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Selatan maupun ke luar Provinsi Maluku Utara."pungkasnya.(*).