Piala Dunia Qatar 2022
Jerman Pose Bungkam Protes Kebijakan LGBT, Kapten Swiss: Ini Piala Dunia, Bukan untuk Beri Pelajaran
Granit Xhaka yang merupakan gelandang Arsenal itu adalah salah satu yang kontra dengan aksi Timnas Jerman.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Timnas Jerman sempat berpose membungkam mulut mereka sebagai bentuk protes atas kebijakan Piala Dunia Qatar 2022 yang melarang atribut LGBT.
Hal ini menuai pro dan kontra dari berbagai pihak, di antaranya Kapten Timnas Swiss, Granit Xhaka.
Granit Xhaka yang merupakan gelandang Arsenal itu adalah salah satu yang kontra dengan aksi Timnas Jerman.
Baca juga: Balas Ban Lengan One-Love LGBT, Warga Qatar Pakai Simbol Palestina di Piala Dunia
Baca juga: Daftar Peraturan dan Hukuman di Qatar selama Piala Dunia: LGBT, Alkohol, hingga Perselingkuhan
Baca juga: Keluarga Keturunan Palestina Terharu Penonton Piala Dunia Bawa Simbol Palestina: Seperti Superman
Baca juga: Ogah Pakai Simbol LGBT di Piala Dunia 2022, Virgil Van Dijk: Kami Hanya Ingin Main Sepak Bola
Xhaka berpendapat, tujuan utama di Piala Dunia adalah bermain sepak bola, bukan menyerukan agenda-agenda lain.
Jika tidak dilarang oleh FIFA, Xhaka sendiri juga bakal mengenakan ban lengan One Love sebagai bentuk dukungan LGBT.
Namun lantaran dilarang, Xhaka dan timnya lebih memilih untuk patuh daripada kena sanksi.
Dikutip dari metro.co.uk, bagi Xhaka, sebagai tamu di Qatar, seharusnya menghormati aturan sang tuan rumah.
"Kita harus menghormati aturan dan berkonsentrasi pada sepak bola kita, hanya itu yang ingin saya lakukan," tegasnya.
"Kita di sini untuk main bola bukan untuk memberikan pelajaran kepada siapa pun," sambungnya.
Atribut LGBT Dibalas Simbol Palestina
Pelarangan atribut LGBT di Piala Dunia Qatar 2022 menimbulkan pro dan kontra.
Pihak Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia sudah melarang simbol-simbol berunsur LGBT.

Bahkan, timnas yang nekat memakai ban lengan One-Love terancam sanksi kartu kuning dari FIFA.
Timnas Jerman adalah salah satu yang mempermasalahkan pelarangan simbol tersebut.
Saat menjelang laga melawan Jepang, Timnas Jerman sempat berpose membungkam mulut sebagai protes terhadap pelarangan itu.