Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Gegara Pasang Status ‘Selingkuh’ Seorang Warga Morotai Dikeroyok Kades dan Stafnya

Diduga melakukan penganiayaan, Kepala Desa di Desa Cendana, Kecamatan Morotai Jaya, dipolisikan warganya.

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com/ Fizri Nurdin
Wilhelmus Baluk (Korban) saat melaporkan kepada Desa Cendana Kecamatan Morotai Jaya di Polres Pulau Morotai, Jumat (2/12/2022) 

TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Diduga melakukan  penganiayaan, Kepala Desa di Desa Cendana, Kecamatan Morotai Jaya, dipolisikan warganya.

Dengan laporan Polisi, Nomor: LP/134/XII/2022/SPKT/POLRES P. MOROTAI/POLDA MALUT tertanggal 01 Desember 2022.

Wilhelmus Baluk selaku Pelapor, menceritakan sampai membuat laporan berawal dari membuat status di akun Facebooknya.

Dengan menuliskan “Selingkuh jadi trending topik di Desa Cendana dan Masyarakat Tidak Pakai Baju dapat Surat Peringatan, tapi Selingkuh Bebas”

Dari status tersebut Wilhelmus langsung dilayangkan surat dari kepala Desa Cendana, Delfis Tenang.

Isi surat tersebut Wilhelmus (pelapor) diminta untuk mengklarifikasi atas status yang ia buat.

Lantas Wilhelmus pun mendatangi kantor Desa Cendana untuk memberikan keterangannya.

Namun bukan masalah status yang dibahas, namun masalah lain, lantas Wilhelmus pun tak menerima dan terjadilah cekcok dengan kepala desa.

Baca juga: Pererat Silaturahmi, Rutan Ternate Gelar Olahraga Bersama

Disitulah Wilhelmus langsung mendapatkan penganiayaan oleh kepala desa dan perangkat desa setempat.

Wilhelmus menerangkan peristiwa yang dialaminya sekira pukul 09.30 WIT, pada kamis, (01/12/2022)

"Saya dikeroyok  Kades dan beberapa Perangkat Desa, gegara pasang status di Facebook,"katanya, Jumat (2/12/2022).

"Saya dengan terpaksa menuju ke Polres Morotai untuk membuat Laporan Polisi meskipun saya dalam kondisi kesakitan akibat perbuatan mereka,"sambungnya.

Terpisah kepala Desa, Desa Cendana, Delfis Tenang dikonfirmasi perihal tersebut membantah adanya penganiayaan yang Ia lakukan terhadap warganya.

Delfis menerangkan peristiwa itu berawal dari masalah keluarga, hingga Wilhelmus di undang untuk menyelesaikan masalahnya di kantor Desa.

Di kantor Desa Wilhelmus dan keluarga saling beradu mulut, hingga ada pemukulan, sebagai kepala Desa Delfis melerai perkelahian itu.

Namun Delfis mengatakan, Wilhelmus merasa itu dikeroyok olehnya bersama staf desanya.

"Saya dengan aparat desa yang lain tahan amankan dua bela pihak, dan kalau kami tidak amankan, bisa-bisa mereka baku bunuh, itu kronologisnya,"ucap Delfis.

"Yang jelas, kami saya dengan perangkat desa yang lain tidak ada punya tujuan pukul kepada si Wil, kami hanya mengamankan saja bulan memukuli dia si Wil."sambungnya.(*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved