Ternate Andalan
Densus 88 AT Polri Sosialisasi Bahaya Radikalisme dan Terorisme ke Kelompok Tani Timamo Ternate
Densus 88 AT Polri lakukan sosialisasi tentang bahaya radikalisme dan terorisme, kepada Kelompok Tani Timamo Ternate.
Penulis: Randi Basri | Editor: Munawir Taoeda
Sosialisasi bertujuan mengajak masyarakat, khususnya Kelompok Tani Timamo Ternate.
Untuk bersama-sama TNI Polri, mencegah masuknya paham-paham intoleransi, radikalisme dan terorisme.
Dikarenakan seiring perkembangan jaman, ada kelompok-kelompok yang ingin menghancurkan negara.
Dengan menggunakan agama, untuk kepentingan Politik yang bertentangan, dengan nilai-nilai adat seatorang Maluku Kie Raha.
Menurutnya, hadirnya pemahaman dan sikap intoleran, di tengah-tengah masyarakat kata Ipda Hery.
Maka akan terjadi keretakan hubungan tali persaudaraan, antara sesama umat beragama.
Dalam kehidupan sosial masyarakat, dan sikap intoleran yang dapat mengganggu, kantibmas di wilayah hukum Polda Maluku Utara.
Densus 88 AT Maluku Utara siap membuka diri kepada masyarakat untuk selalu memberikan informasi agar ditindak lanjuti nanti.
"Kami Mabes Polri siap buka diri silahkan masyarakat, memberikan informasi kepada kami, "katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, Thamrin Marasaoly menyampaikan.
Para Kelompok Tani Timamo Ternate, sangat mendukung kegiatan dilakukan Densus 88 AT Polri.
Menurut dia, dukungan itu karena adanya kegiatan pencegahan paham-paham Intoleransi, radikalisme dan terorisme di Kota Ternate.
"Kami samgat mendukung penuh kegiatan yang dilakukan Densus 88 AT Polri ini, "ungkapnya.
Baca juga: Puluhan Mortir hingga Granat Nanas, Peninggalan Perang Dunia II, Dimusnahkan Denpal XVI 1 Ternate
Selain itu, Ketua kelompok Tani Timamo Ternate, Majid Jumaty merespon baik sosialisasi soal paham intoleransi, radikalisme dan terorisme.
"Kami sangat respon positif dari Kelompok Tani Timamo Ternate. Dan kami meminta agar kegiatan ini agar terus di lakukan."
"Mengingat generasi muda saat ini lebih banyak, menggunakan informasi lewat media sosial, "harapnya mengakhiri. (*)