Lokus Stunting Kota Tidore Menurun, Pemerintah Upayakan Tidore Capai Zero Stunting
Pemerintah Kota Tidore Kepulauan memaksimalkan penanganan stunting agar Kota Tidore Kepulauan mencapai zero stunting.
Penulis: Faisal Amin | Editor: Mufrid Tawary
TRIBUNTERNATE.COM, TIDORE- Pemerintah Kota Tidore Kepulauan memaksimalkan penanganan stunting agar Kota Tidore Kepulauan mencapai zero stunting.
Sekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan Ismail Dukomalamo, menyampaikan hal tersebut saat membuka diskusi panel tentang audit dan manajemen kasus Stunting di Kota Tidore Kepulauan, Selasa (20/12/2022).
Pada kesempatan tersebut Ismail Dokumalamo, mengatakan, dalam rangka mewujudkan visi, terwujudnya Masyarakat Sejahtera Menuju Tidore Jang Foloi.
Pemerintah Kota Tidore Kepulauan melakukan berbagai akselerasi pembangunan dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat.
Salah satunya yaitu masalah stunting.
“Data dari e-PPGM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi berbasis Masyarakat) per Agustus 2022, terdapat kasus stunting di Kota Tidore Kepulauan sebanyak 500 orang dari sasaran penginputan 7024 orang,”ungkpanya.
Data tersebut menurutnya menunjukkan kenaikkan dari kasus tahun lalu yang hanya berada di jumlah kasus 314 orang namun dari penginputan yang lebih sedikit yakni pada kisaran penginputan 6000 orang.
Karena itu, Ismail mengharapkan, melalui kegiatan Diskusi Panel ini ada perhatian besar dari semua OPD untuk bergerak cepat dalam menyelesaikan ketertinggalan yang dimiliki.
Sehingga ada upaya terus berlanjut, serta menemukan cara untuk dapat menyelesaikan persoalan yang ada.
Karena disadari bahwa stunting sangat berdampak pada generasi penerus.
“Mari kita bersama-sama, membangun sebuah harapan untuk generasi kita di masa depan, memberi kemampuan terbaik kita agar Kota Tidore Kepulauan di masa depan memiliki generasi yang sehat jasmani dan rohani, " ajak Ismail.
Baca juga: Tahun Depan Insentif Imam dan Pendeta di Kota Tidore Naik, Ini Besarnya
Ismail juga menambahkan, Pemerintah Kota Tidore juga mengapresiasi atas berkurangnya lokasi khusus (lokus) stunting di Kota Tidore Kepulauan.
Tahun 2022 ini lokus Stunting berada 26 kelurahan/Desa namun pada tahun depan berkurang menjadi 22 Kelurahan/Desa.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara yang diwakili Koordinator Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi Jubair Manggis mengatakan, Kegiatan Diskusi yang membahas penanganan Stunting sangat penting sebab dalam pembahasannya soal progres perkembangan dalam penanganan stunting di Kota Tidore.
Upaya Seperti ini dengan harapan menjadi suatu media koordinasi seluruh pemangku kepentingan berdasarkan SK Wakil Walikota, sehingga bersama-sama mencari solusi dan membuat yang terbaik untuk kota Tidore Kepulauan.