Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Dukun Pengganda Uang di Gresik Diciduk Polisi, Ditemukan Kantong Darah dan Jenglot di Rumahnya

Para tamu korban tipu-tipu MY sebagian berasal dari luar wilayah Kabupaten Gresik. Mereka mendapat uang mainan saat ingin menggandakan uang asli.

TRIBUNJATIM.COM/WILLY ABRAHAM
Rumah di Perum Grand Verona yang disewa MY (43) untuk praktik perdukunan pengganda uang selama tiga bulan terakhir. 

Hal ini yang membuat korban berani melapor ke Polres Gresik.

"Korbannya ada yang berasal dari Kota Surabaya, Mojokerto, Jombang, Lamongan dan Tuban," kata Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdan, Rabu (11/1/2023).

Saat ini, pelaku MY beserta barang bukti telah diamankan di Satreskrim Polres Gresik.

Tetangga MY yang bernama Irwan mengaku sudah berulang kali menegur MY, karena selalu menerima tamu tengah malam.

Apalagi, mobil tamu dukun pengganda uang itu memakan badan jalan.

"Orangnya selalu menutup diri tidak mau terbuka," ujarnya.

Baca juga: Hotman Paris Ungkap Venna Melinda Bakal Gugat Cerai Ferry Irawan, Kekerasan Terjadi Tak Hanya Sekali

Baca juga: Lukas Enembe Pakai Kursi Roda Saat Konferensi Pers KPK, Kondisi Psikologisnya Kini Lebih Tenang

Baca juga: Negara Akui Pelanggaran HAM Berat, Ibunda Korban Tragedi Semanggi I Sebut Jokowi Cuma Pencitraan

Ditemukan puluhan kantong darah

Sebanyak 34 kantong darah diamankan Satreskrim Polres Gresik dari rumah dukun pengganda uang di Perum Grand Verona, Gresik.

Kantong darah sebanyak itu digunakan dalam praktik penggandaan uang.

Kanit Pidek Satreskrim Polres Gresik, Ipda Lutfhi Hadi mengatakan kantong darah berada di dalam kulkas milik pelaku MY.

Kantong darah berisi 250 cc itu digunakan dalam praktik penggandaan uang.

Kantong darah tersebut diletakkan di wadah kemudian diminum jenglot ditunjukkan kepada para korban dalam praktik menggandakan uang.

"Darah tersebut dimakan jenglot, lengkap dengan sesajennya dengan maksud untuk menggandakan uang," ujarnya.

MY terancam dijerat dengan Pasal 195 tentang UU Kesehatan. Pihaknya masih mendalami darimana MY mendapatkan puluhan kantong darah dengan logo PMI tersebut.

"Masih kami dalami," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved