Seorang IRT di Halmahera Selatan Jadi Korban KDRT hingga Tak Dinafkahi

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) inisila ST (34) di Halmahera Selatan, jadi korban KDRT.

Karena sering menegur suaminya, FL alias Farit (43) untuk tidak bermain judi kartu di Halmahera Selatan.

Kepada TribunTernate.com, IRT di Halmahera Selatan itu menjelaskan kronologi peristiwa nahas yang dialami itu.

Terjadi pada Oktober 2022 lalu di Desa Madopolo, Kecamatan Obi, Halmahera Selatan.

Baca juga: Praktisi Hukum Halmahera Selatan Nilai, Penyaluran BLT Desa Imbu-Imbu Terindikasi Korupsi

Kala itu, suaminya mengambil uang Rp 14 juta, sebagai modal untuk berjudi.

Melihat hal itu, ST lantas menegur FL. Namun tegurah itu dibaklas dengan pukulan.

"Waktu di Halmahera Barat antar saya punya anak juga dia KDRT saya. Dan saya sudah lapor di Polsek Obi."

"Di situ mediasi dan buat pernyataan, tapi dia langgar pernyataan dan berbuat lagi, "paparnya, Kamis (12/1/2023).

ST juga mengaku kalau suaminya FL, saat ini bekerja sebagai buruh, di salah satu perusahaan tambang di Kecamatn Obi.

Namun ketika hubungan mereka mulai retak, gegara ST menegur suaminya FL untuk tidak berjudi.

ST pun kemudian tak lagi, mendapat biaya hidup (nagkah )dari suaminya FL.

"Sampai sekarang ini, dia sudah tidak lagi kasih biaya saya dan anak, "keluhnya.

Menurutnya, dirinya dipukul menggunkan kepalan tangan, hingga babak belur.

Bahkan buntut dari tindakan kekerasan yang dialami, ST lantas tidak bisa berjalan beberapa saat.

"Dia pukul saya punya muka sampe kaki. Dia pukul pakai tangan saja, "ucapnya.

Baca juga: Tolak Putusan Sengketa Pilkades, Warga 6 Desa Geruduk Kantor Sementara Bupati Halmahera Selatan