Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pembunuhan Berantai Cianjur dan Bekasi

Psikolog Forensik: Kemungkinan Wowon Lakukan Pembunuhan Berantai Sejak Lama, Korban 9 Orang Lebih

Untuk menghitung perkiraan berapa episode pembunuhan yang sudah dilakukan Wowon, kata Reza, ada sebuah rumus yang bisa dipakai.

Istimewa via Tribunnews.com
Penampakan tiga tersangka pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin. Polisi menyebutkan bahwa pembunuhan berantai di Bekasi merupakan serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat korban menjadi kaya. 

TRIBUNTERNATE.COM - Kasus pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi saat ini tengah jadi perbincangan, mengingat betapa kejinya aksi Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin tersebut.

Kasus tersebut pun masih dikembangkan oleh pihak kepolisian.

Salah satu pelaku, Wowon (60), tentu menjadi sorotan sebab di usianya yang tak lagi muda, ia justru menjadi pelaku pembunuhan berantai.

Sejauh ini, jumlah korban dalam kasus serial killer ini diketahui 9 orang.

Adapun kesembilan korban yang tewas di tangan Wowon cs adalah Noneng (ibu dari Wiwin), Wiwin (istri Wowon), Halimah (istri Wowon),  Maemunah (40) istri Wowon yang juga anak Halimah, Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), Bayu (2 tahun) anak kandung Wowon dan Maemunah, Farida TKW, dan Siti TKW.

Baca juga: Identitas 9 Korban Serial Killer Supranatural di Bekasi dan Cianjur, Sebagian Masih Keluarga Pelaku

Baca juga: Sempat Jadi Target Wowon cs untuk Diracun buat Buang Sial, Ujang: Padahal Saya Nggak Ada Masalah

Wowon sendiri merupakan warga Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Di kalangan tetangga, Wowon dikenal sebagai sosok yang ramah serta baik, dan sering mengikuti acara keagaaman di sekitar rumahnya.

Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs ini pun mendapat sorotan dari ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel.

Reza mengatakan, walaupun 3 tersangka pelaku pembunuhan berantai Wowon Cs belum pernah masuk penjara atau belum pernah bersentuhan dengan otoritas penegakan hukum, mereka sudah bisa disebut residivis.

Sebab, mereka sudah berulang kali telah melakukan aksi kejahatan berupa pembunuhan.

"Kalau mereka kita sepakai sebagai residivis maka dalam kajian risk and need assesment, kita patut dalami seberapa jauh kemungkinan para tersangka khususnya Wowon memiliki pola kepribadian anti sosial," kata Reza seperti dikutip dari Warta Kota, Senin (23/1/2023).

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Berantai Wowon cs Raup Rp1 Miliar dari Menipu TKW, Mengaku Bisa Gandakan Kekayaan

Baca juga: Nasib Malang Siti, TKW Korban Pembunuhan Wowon cs, Mertua Pelaku Disuruh Dorong Tubuh Korban ke Laut

Penampakan tiga tersangka pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin. Polisi menyebutkan bahwa pembunuhan berantai di Bekasi merupakan serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat korban menjadi kaya.
Penampakan tiga tersangka pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin. Polisi menyebutkan bahwa pembunuhan berantai di Bekasi merupakan serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat korban menjadi kaya. (Istimewa via Tribunnews.com)

Dengan pertanyaan seputar pola kepribadian anti-sosial pada diri tersangka Wowon, menurut Reza, pertanyaan berikutnya adalah berapa banyak pembunuhan yang sudah dilakukan Wowon dan kawan-kawan.

"Pertanyaan ini patut kita ajukan karena bagi seseorang yang boleh jadi punya pola kepribadian anti sosial, maka dia pendusta, dia manipulatif, dia menutup-nutupi fakta sesungguhnya terkait kejahatan yang sudah dia lakukan," ujar Reza.

Untuk menghitung perkiraan berapa episode pembunuhan yang sudah dilakukan Wowon, kata Reza, ada sebuah rumus yang bisa dipakai.

"Hari ini anggaplah umur Wowon 65 tahun. Maka tinggal kita cari tahu kapan Wowon melakukan pembunuhan pertama kalinya. Kita bisa pakai asumsi misalnya 27 tahun. Karena ada riset yang menemukan bahwa pelaku pembunuhan berseri, berjenis kelamin laki-laki, rata-rata melakukan pembunuhan pertama kali pada umur 27 tahun," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved