Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Gempa Bumi Turki Suriah

Kisah Satu Keluarga di Suriah Dievakuasi setelah 40 Jam Tertimbun Reruntuhan, Tim SAR Menangis Haru

Sementara para petugas penyelamat terus berpacu dengan waktu demi menyelamatkan para korban yang tertimbun puing-puing.

AFP/LOUAI BESHARA
Puing-puing bangunan di kota tua Aleppo, Suriah pada 7 Februari 2023 setelah gempa mematikan bermagnitudo 7.8 mengguncang sebagian wilayah Turki dan Suriah. 

TRIBUNTERNATE.COM - Di tengah duka yang menimpa Turki dan Suriah pasca-gempa magnitudo 7.8 Senin (6/2/2023) lalu, ada kisah-kisah penyelamatan dramatis penuh harapan.

Satu keluarga berhasil dikeluarkan dari reruntuhan bangunan setelah 40 jam operasi penyelamatan di Suriah Barat Laut.

Keluarga itu terdiri atas lima orang, yakni suami, istri, dan tiga orang anak.

Sementara para petugas penyelamat terus berpacu dengan waktu demi menyelamatkan para korban yang tertimbun puing-puing.

"Setelah kami kehilangan harapan, dan mengalami berjam-jam ketakutan karena tidak dapat menyelamatkan siapa pun dari bawah reruntuhan, kami dapat mengevakuasi sebuah keluarga, suami istri, dan ketiga anak mereka," kata seorang petugas penyelamat, Samer al-Omar.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Lebih dari 16.000 Jiwa, Muncul Kritikan Evakuasi Lambat

Baca juga: Duka Gempa Bumi Turki dan Suriah: Ayah Pegang Tangan Putrinya yang Meninggal Tertimpa Reruntuhan

Pemandangan dari udara ini menunjukkan penduduk mencari korban dan penyintas di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di desa Besnia dekat Harim, di provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah di perbatasan dengan Turki, pada 6 Februari 2022.
Pemandangan dari udara ini menunjukkan penduduk mencari korban dan penyintas di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di desa Besnia dekat Harim, di provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah di perbatasan dengan Turki, pada 6 Februari 2022. (AFP/OMAR HAJ KADOUR)

Dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (9/2/2023), para petugas penyelamat, kata Samer, kini 'merasa bermanfaat" karena dapat menyelamatkan nyawa korban.

Saat ini, para korban pun telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Kami menangis karena gembira, setelah kami menangis karena betapa tidak berdayanya kami. Kami membawakan mereka oksigen setelah mereka hampir mati lemas karena gempa. Mereka sekarang di rumah sakit dan dalam kondisi baik," tegas al-Omar.

Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat di Turki dan Suriah kini menembus angka 17.000 orang.

Gempa bumi ini berpusat di tenggara Turki, tepatnya di provinsi Kahramanmaras pada Senin pagi, pukul 04.17 waktu setempat.

Perlu diketahui, Turki dan Suriah merupakan negara tetangga, sedangkan pusat gempa yakni di Kahramanmaras berada di perbatasan kedua negara.

 Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun telah melakukan komunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras dan menyampaikan duka cita kepada masyarakat terdampak.

Tim SAR juga telah dikerahkan dari seluruh penjuru Turki.

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menegaskan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat bagi masyarakat terdampak.
 
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sekeluarga di Suriah Dievakuasi dari Reruntuhan Setelah 40 Jam Tertimbun

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved