Gempa Bumi Turki Suriah
Ribuan Bangunan Hancur akibat Gempa Bumi Turki dan Suriah, Pakar: Konstruksinya Tak Penuhi Standar
Menurut Tuysuz, gempa dan bangunan yang tidak memenuhi standar konstruksi modern menjadi kombinasi yang tragis.
TRIBUNTERNATE.COM - Wilayah Turki dan Suriah diguncang gempa bumi dengan magnitudo 7.8 dan 7.6 pada Senin (6/2/2023).
Hingga beberapa hari kemudian, ribuan aftershock atau gempa susulan masih terus terjadi.
Sementara itu, dilaporkan jumlah korban tewas kini telah mencapai lebih dari 22.000 jiwa.
Dua gempa besar dengan magnitudo 7.8 dan 7.6 di Turki dan Suriah tersebut meluluhlantakkan ribuan bangunan di wilayah terdampak.
Terutama, di wilayah Turki Selatan yang menjadi lokasi pusat gempa.

Baca juga: Bantuan Indonesia untuk Korban Gempa Bumi di Turki dan Suriah, termasuk Uang Tunai 2 Juta Dollar AS
Baca juga: Duka Gempa Bumi Turki dan Suriah: Ayah Pegang Tangan Putrinya yang Meninggal Tertimpa Reruntuhan
Baca juga: Gempa Turki dan Suriah: Pesawat Israel dan Iran Parkir Berdampingan, Rusia dan Ukraina Bantu Bersama
Seorang insinyur geologi dari Istanbul Technical University, Profesor Okan Tuysuz mengungkapkan alasan mengapa banyak bangunan yang hancur akibat gempa di Turki.
Menurut Tuysuz, gempa dan bangunan yang tidak memenuhi standar konstruksi modern menjadi kombinasi yang tragis.
"Kami menghadapi gempa bumi yang sangat besar di sini," kata Tuysuz kepada Al Jazeera.
"Yang pertama kira-kira setara dengan pelepasan energi dari ledakan sekitar 5 juta ton TNT. Yang kedua setara dengan 3,5 juta ton."
"Sebagian besar bangunan akan berjuang untuk menahan kekuatan seperti itu," ungkapnya.
Perkataan Tuysuz ini diamini oleh insinyur sipil dan presiden Asosiasi Retrofit Gempa Turki, Sinan Turkkan.
"Gempa bumi tidak hanya sangat kuat, tetapi juga terjadi secara berurutan," jelas Turkkan.
"Banyak bangunan hanya mengalami kerusakan ringan hingga sedang pada gempa pertama tetapi runtuh setelah gempa kedua," lanjutnya.

Sementara mempertimbangkan bahwa getaran sebesar ini secara berurutan akan menimbulkan risiko bagi bangunan mana pun, para ahli menggarisbawahi bahwa tragedi dalam skala ini sama sekali tidak dapat dihindari.
"Menurut perkiraan resmi, 6.000 hingga 7.000 bangunan runtuh pada hari Senin."
"Betapapun kuatnya, tidak ada gempa yang dapat menyebabkan kerusakan sebanyak ini jika semua bangunan memenuhi standar," ujar Turkkan.
Pada hari Rabu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan membela persiapan dan tanggapan pemerintahnya terhadap gempabumi selama kunjungan ke zona bencana.
Erdogan mengatakan, "tidak mungkin bagi siapa pun untuk bersiap menghadapi skala bencana".
Dia kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa negara bagian akan membangun kembali semua bangunan yang runtuh di 10 provinsi yang terkena dampak gempa dalam waktu satu tahun.
"Sama seperti yang kami lakukan di Malatya, Elazig, Bingol, Van (kami akan membangun kembali di sini)," ujar Erdogan.
"Ini adalah bisnis yang kami kenal dengan baik. Pemerintah kami membuktikan kemampuannya (untuk membangun kembali) berkali-kali di masa lalu."
"Kami akan mencapai hal yang sama di Hatay, di Maras dan juga di delapan provinsi lain yang terkena dampak," ucapnya.
Sebagian besar bangunan yang runtuh pada Senin dibangun sebelum tahun 1999, ketika gempa berkekuatan 7,6 SR melanda wilayah Marmara Barat, menewaskan 17.500 orang.
Sejak itu, pemerintah meningkatkan kode desain seismik Turki secara signifikan dan pada tahun 2008, memulai proyek transformasi perkotaan yang ambisius untuk mempersiapkan Turki menghadapi gempa bumi besar berikutnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Insinyur Ungkap Alasan Mengapa Banyak Bangunan di Turki Hancur Akibat Gempa Turki-Suriah
Sebulan Lebih Pasca-Gempa Bumi Turki dan Suriah, Sebanyak 49.589 Orang Tewas di Turki |
![]() |
---|
Hampir Tiga Pekan Pasca-Gempa Bumi Turki Suriah: Jumlah Korban Tewas Tercatat 50.132 Jiwa |
![]() |
---|
Puluhan Ribu Bangunan Hancur Saat Gempa Bumi Turki, 200 Orang Ditangkap karena Konstruksi Buruk |
![]() |
---|
Warga Trauma Saat Gempa Susulan Magnitudo 6.4 Guncang Turki: Kami Terlalu Takut untuk Pulang |
![]() |
---|
Gempa Bumi Turki Suriah: Qatar Sumbangkan 10.000 Unit Rumah Kontainer eks Piala Dunia 2022 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.