Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Halmahera Selatan

Resmikan Zero Point, Bupati Halmahera Selatan Jelaskan Makna “Burung Bidadari”yang Jadi Ikon

Bupati Halmahera Selatan, Usman Sidik akhirnya meresmikan kawasan Zero Point

|
Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com
Bupati Halmahera Selatan, Usman Sidik (batik hijau) saat hendak menekan tombol serine sebagai tanda Zero Point diresmikan, Minggu (19/2/2023) 

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Bupati Halmahera Selatan, Usman Sidik akhirnya meresmikan kawasan Zero Point, Sabtu (18/2/2023) malam.

Dalam kesempatan itu, Bupati Halmahera Selatan menjelaskan makna dari “Burung Bidadari” yang dipilih sebagai ikon Zero Point.

Di mana, kata dia, ikon tersebut paling tidak secara makro memiliki dua makna mendasar.

“Pertama adalah aspek historis dan yang kedua melambangkan kepemimpinan kami, “ujarnya.

Untuk makna pertama, lanjut Bupati, hasil ekspedisi ilmiah dari seorang naturalis berkebangsaan Inggris bernama Alferd Russel Wallace di Pulau Bacan tahun 1862.

Ia menemukan Semioptera Wallacii atau yang dikenal dengan “Burung Bidadari” sebagaiman tercantum dalam buku berjudul The Malay Archipelego yang berisi tentang rangkuman perjalanan Alferd Russel Wallace di nusantara pada tahun  1854 hingga 1862.

Baca juga: Siap Nyalon Ketua PWI Halmahera Selatan, Irfan Abdurahim Komitmen Satukan Wartawan

Baca juga: Polisi Jadwalkan Pemeriksan Mantan Ketua dan Wakil DPRD Halmahera Selatan

Sehingga dengan menjadikan “Burung Bidadari” sebagai ikon Zero Point di Halmahera Selatan, maka sesungguhnya telah membuka jalur pariwisata sejarah.

“Dan jalur pariwisata riset flora dan fauna antara Bacan dengan Eropa. Sehingga sebagai bukti, bahwa tahun ini,”

“Halmahera Selatan kedatangan tamu sejumlah turis dan peniliti dari Eropa ke Bacan untuk meneliti serta melihat langsung Burung Bidadari di bawah kaki gunung sibela, “jelasnya.

Kemudian “Burung Bidadari” sebagai lambang kepemimpinannya, sambung Usman Sidik, adalah Halmahera Selatan siap take off dari sebagai daerah tertinggal, menjadi daerah berkembang dan maju.

“Dan pada tahun ini, kawasan pantai Kota Labuha yakni mulai dari pantai Mongga hingga Kupal, akan kami tata dan bangun jadi,”

“Sebuah kawasan pantai yang indah dan setara dengan kota-kota maju di Indonesia melalui program multi years, “tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved