Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pimpinan Bank Nekat Lecehkan Teller Termasuk saat Korban Hamil, Pelaku Bapak Dua Anak

Aksi pelecehan seksual terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur. Seorang pria berinisial AC nekat melecehkan bawahannya, LOA.

Editor: Ifa Nabila
preventionweb.com
Ilustrasi pencabulan. Aksi pelecehan seksual terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur. Seorang pria berinisial AC nekat melecehkan bawahannya, LOA. 

Menanggapi hal tersebut, tersangka AC mengatakan, beberapa hal berkaitan dengan kasus yang menyeret namanya itu.

Pertama, dirinya tak menampik adanya peningkatan status hukum terhadap dirinya yang semula sebagai saksi terlapor. Kini telah berstatus tersangka.

Kedua, tuduhan atas tindakan kekerasan seksual tersebut, dianggapnya tidak benar.

Karena, ungkap AC, konteks perlakuannya saat itu dengan menyentuh korban adalah untuk bercanda dan disertai maksud mendasar, yakni sebagai atasan yang berkeinginan menciptakan suasana keakraban kepada para bawahannya.

"Bahwa konteksnya saya atasan di situ. Dan mbak LO sebagai teller. Hanya posisi mengingatkan sebagai atasan, mbak hati hati ya. Cuma saat itu sambil nepuk punggung, atau pundak. Dan itu juga sambil guyonan. Di unit kerja kan inginnya semrawung kerjanya, saya inginnya seperti itu," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com

Permasalahan tersebut terjadi pada bulan Juni 2022. Pada bulan itu, AC merasa, hal tersebut tidak akan diungkit-ungkit kembali. Karena, dirinya sempat menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut kepada korban.

Bahkan, pernyataan permohonan maaf tersebut juga disampaikannya kepada suami korban dalam forum mediasi di kantor, saat itu.

"Ternyata kejadian itu sebenarnya sudah selesai bulan Juni 2022. Suami terlapor sudah datang ke kantor minta klarifikasi ke saya. Buktinya apa, ada dari satpam saya mendampingi proses mediasi mendampingi saya," terangnya.

Selepas kejadian berpolemik tersebut, AC mengakui, dirinya mulai menjaga jarak terhadap korban. Karena, ia takut permasalahan sebelumnya, akan terkuak kembali dan semakin menjadi semakin runyam.

"Itu kan gak tahu, setelah bulan Juni, saya juga biasa saja dengan mbak LO, malah saya menjaga jarak, karena saya takut nanti dikira macem macem lagi, atau aneh-aneh," ujarnya

AC menduga, polemik yang telah selesai secara kekeluargaan tersebut, akhirnya kembali diungkit-ungkit, setelah korban mendadak dipindahkan lokasi tempat bekerja.

Sehingga, korban menganggap, perpindahan lokasi penugasan kerja tersebut, berasal dari dirinya.

Padahal, ungkap AC, semua keputusan pemindahan lokasi tempat bekerja semua karyawan tergantung ketetapan yang dibuat oleh pihak pimpinan cabang.

"Akhir September 2022 itu, ada SK pindah Mbak LO ke kantor bank di Pondok Candra. Mungkin saya dikira, mungkin menurut pendapat saya, dikira saya ibaratnya menyingkirkan mbak LO dari kantor saya. Padahal gak ada. Kewenangan itu (pindah karyawan) ada di pimpinan cabang," jelasnya.

Di singgung mengenai tuduhan adanya perlakuan tak senonoh sebanyak empat kali pada beberapa bagian tubuh korban. AC tegas membantahnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved