Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Bea Cukai Disorot karena Pajaki Piala hingga Hinaan Bacot Warganet, Staf Kemenkeu Minta Maaf 3x

Beberapa keluhan mengenai bea cukai ini pun membuat Kementerian Keuangan melalui staf khususnya, Yustinus Prastowo, meminta maaf beberapa kali.

|
bctemas.beacukai.go.id/tentang-kami/profil-kantor/
ILUSTRASI - Kantor Bea Cukai di Semarang 

TRIBUNTERNATE.COM - Sorotan tajam dari publik masih mengarah pada Kementerian Keuangan RI (Kemenkeu) setelah terungkap bahwa banyak pejabat dan pegawainya yang memiliki kekayaan tidak wajar.

Tak hanya itu, sorotan pada Kemenkeu RI semakin menjadi-jadi setelah warganet di media sosial mengeluhkan pelayanan Bea Cukai.

Mulai dari curhatan warganet pemenang lomba menyanyi di Jepang soal Bea Cukai yang menjatuhi pajak Rp4 juta pada piala yang diraihnya.

Curhatan itu dituangkan di Twitter.

Kemudian, ada uneg-uneg dari putri Gus Dur, Alissa Wahid, di Twitter yang mengalami hal tak menyenangkan saat diperiksa di bandara.

Beberapa keluhan mengenai Bea Cukai ini pun membuat Kementerian Keuangan melalui staf khususnya, Yustinus Prastowo, meminta maaf beberapa kali.

Yustinus Prastowo tercatat menuliskan permohonan maaf 3 kali dalam waktu 24 jam.

1. Piala Dipajaki 4 Juta

Curhatan viral piala dipajaki 4 juta menjadi awal kegeraman warganet pada instansi tersebut.

Piala warga negara Indonesia (WNI) Fatimah Zahratunnisa yang menang lomba di Jepang dipungut bea masuk sebesar 4 juta. 

Ia dimintai uang untuk dapat menebus piala yang dikirimkan melalui paket khusus dari Jepang ke Indonesia.

Fatimah mengaku harus membuktikan bahwa dirinya menang dalam lomba pencarian bakat di Jepang. Bahkan, Fatimah harus menyanyi di depan pegawai Bea Cukai.

"Tahun 2015 menang acara nyanyi di TV Jepang, pialanya dikirim ke Indo karena gede banget buat dibawa di pesawat. Ditagih pajak 4 juta. Padahal hadiah lombanya gak ada hadiah uang cuma piala itu doang," tulis Fatimah.

Hal itu kemudian ditanggapi oleh Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo.

Yustinus Prastowo mewakili Kemenkeu RI akhirnya meminta maaf atas pengalaman yang didapat oleh Fatimah Zahratunnisa.

Pihaknya menyesalkan kejadian tersebut dan berkomitmen akan memperbaiki pelayanan Bea Cukai.

"Mbak @zahratunnisaf, mewakili Kemenkeu, kami memohon maaf secara tulus atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami sungguh berempati dan menyesalkan kejadian ini. Doa kami mbak Zahra semakin sukses. Kami berkomitmen utk terus melakukan perbaikan pelayanan," tulis Yustinus Prastowo dalam akun Twitter @prastow, dikutip Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Tanah Longsor di Bekas Lokasi Tambang di Manggarai Timur Tewaskan Anak Usia 12 Tahun

2. Alissa Wahid

Keluhan terhadap pelayanan buruk yang diduga dilakukan pihak Bea Cukai juga datang dari anak presiden RI keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid.

Dalam cuitannya di Twitter, Alissa mengaku menerima perlakuan tidak menyenangkan yang diterimanya dari petugas Bandara Soekarno-Hatta.

Namun, Alissa tidak merinci apakah petugas itu merupakan petugas Bea Cukai atau bukan.

Petugas mengira Alissa Wahid merupakan tenaga kerja wanita yang baru kembali dari Taiwan.

Lalu, petugas tersebut juga meminta Alissa membuka koper dan menunjukkan paspor.

Dikutip dari Kompas.com, Yustinus minta maaf dan menegaskan tidak ada standar pemeriksaan yang diberlakukan sehingga dugaan berasal dari tindakan oknum.

Namun, petugas memang wajib memastikan apakah ada benda yang mencurigakan dari koper penumpang.

Baca juga: Aliran Sesat Diduga Muncul di Bone, Puang Nene Wajibkan Pengikutnya Salat tapi Tidak Setiap Waktu

Baca juga: Wanita Muda Nekat Curi Motor Milik Rekan Kerjanya Sendiri, Diam-diam Ambil Kunci di dalam Tas

Baca juga: Kemensos RI Diminta Bantu Biaya Korban Gagal Ginjal Akut, Tri Rismaharini: Kami Nggak Ada Anggaran

3. Arogansi Pegawai Cukai Komentar Kasar ke Warganet: Babu dan Banyak Bacot

Pegawai Bea Cukai Widy Heryanto merespons keluhan masyarakat sipil dengan kasar.

Dalam komentarnya dari akun media sosialnya @wadawidy, ia menyebut warganet dengan kata tak pantas dan menghina warganet seperti babu dan banyak bacot.

 Hal ini kemudian membuat warganet marah dan kesal atas perlakuan seorang pegawai pemerintahan.

Cuitan permintaan maaf Widy Heryanto oknum pegawai Bea Cukai di akun media sosial Twitter, buntut cuitan kasar saat merespons keluhan netizen.
Cuitan permintaan maaf Widy Heryanto oknum pegawai Bea Cukai di akun media sosial Twitter, buntut cuitan kasar saat merespons keluhan netizen. (Tangkap layar Twitter)

"Apakah seperti ini seharusnya seorang petugas @beacukaiRI @KemenkeuRI berprilaku? Saya harap arogansi semacam ini hanya “oknum” dan tidak dibiarkan merajalela," tulis akun @kerissakti, mengkritik cuitan Widy Heryanto.

Banyak juga dari warganet yang meminta agar Bea Cukai maupun Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperbaiki pelayanan dan sumber daya manusia mereka.

Buntut dari cuitan panas Widy Heryanto, Yustinus Prastowo mencuitkan bahwa pihaknya akan menelusuri dan melakukan koordinasi untuk mencari tahu apakah yang bersangkutan benar merupakan pegawai dari Bea Cukai.

"Siap Om. Kami monitor dan koordinasikan. Situasi sdg panas dan keruh, sebaiknya tak nambah gaduh. Thanks utk bantuan mengingatkan," tulis Yustinus lewat akun Twitter-nya, Kamis (23/3/2023).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Heboh Komplain Masyarakat ke Bea Cukai, Kemenkeu Sampai Harus Meminta Maaf Berulang Kali

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved