Pengusaha Minyak Tanah di Halmahera Barat Keluhkan Kebijakan DPTSP
Salah satu pengusaha minyak tanah di Kabupaten Halmahera Barat mengeluh kebijakan DPTSP.
Penulis: Sansul Sardi | Editor: Mufrid Tawary
TRIBUNTERNATE.COM, JAILOLO- Salah satu pengusaha minyak tanah di Kabupaten Halmahera Barat mengeluh kebijakan DPTSP.
Kebijakan tersebut mengurangi stok minyak dan pengaturan het minyak.
Selain itu juga tugas dan kewenangan Disperindag seperti het minyak juga sudah di ambil ahli DPTSP.
"Saya ini sudah berbisnis minyak selama 30 tahun di Halmahera Barat, jadi kebijakan tersebut tak berpihak ke kami,"ujar salah pedagang yang namanya enggan disebutkan , Rabu (29/3/2023).
Aturan ini juga baru diberlakukan pihak DPTSP tahun 2023.
Bahkan adanya pangkalan minyak baru juga dikenakan pembayaran sebesar Rp 6,500.000 juta.
"DPTSP itu se tahu saya urusannya izin usaha saja, bukan kewenangan bangun pangkalan baru kemudian ada pembayaran," ujarnya.
Baca juga: Harga Rempah Ternate, Fuli Pala Naik Rp 225 Perkilogram
Lanjut dia, kebijakan ini hanya baru diterapkan di Halmahera Barat, namun di kabupaten kota lain belum.
"Hal-hal begini seharusnya ada keputusan dari provinsi yang di turunkan ke kabupaten kota," jelasnya.
Seraya meminta Bupati Halmahera Barat James Uang melakukan evaluasi kinerja sejumlah pejabat eselon III DPTSP.
"Ada oknum-oknum di DPTSP yang harus pa Bupati soroti," pungkasnya. (*)
| dr Julys: Realisasi PKG di Maluku Utara Capai 27 Persen |
|
|---|
| 160 Pasutri di Halmahera Selatan Ikut Pengesahan Nikah Massal, Bupati: untuk Kepastian Hukum |
|
|---|
| Polres Halmahera Selatan Tetapkan 2 Tersangka Kasus Kematian Anak Camat Obi Barat |
|
|---|
| KUA PPAS 2026 Disepakati, Pemkot Tidore Siap Transformasi Pengelolaan Keuangan Daerah |
|
|---|
| Realisasi Program CKG di Halmahera Selatan Capai 25 Persen, Asia Hasyim: Optimis Capai Target |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.