Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Mulyadi, Korban Pembunuhan oleh Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Sudah Hilang Sejak 2021

Mulyadi (46) dikabarkan hilang sejak tahun 2021 setelah pergi ke Banjarnegara menggunakan mobil Toyota Innova sendirian.

|
KOMPAS,com/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Tersangka Tohari (45) alias Mbah Slamet di lokasi penemuan mayat di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) sore. 

TRIBUNTERNATE.COM - Salah satu korban pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45), si dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, diketahui bernama Mulyadi (46).

Mulyadi menjadi satu di antara empat korban pembunuhan oleh Mbah Slamet yang sudah berhasil diidentifikasi.

Diketahui, total sejauh ini ada 12 orang yang tewas dibunuh oleh Mbah Slamet.

Adapun Mbah Slamet sendiri tidak mengingat nama-nama korban yang telah dibunuh sehingga membuat petugas kesulitan melakukan identifikasi.

Mulyadi (46) merupakan korban yang berasal dari Palembang, Sumatra Selatan.

Mulyadi bekerja di sebuah perusahaan pengembang proyek perumahan.

Ia dikabarkan hilang sejak tahun 2021 setelah pergi ke Banjarnegara menggunakan mobil Toyota Innova sendirian.

Diduga Mulyadi pergi ke Banjarnegara untuk bertemu Mbah Slamet karena terlilit utang.

Tersangka Tohari (45) alias Mbah Slamet di lokasi penemuan mayat di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) sore.
Tersangka Tohari (45) alias Mbah Slamet di lokasi penemuan mayat di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) sore. (KOMPAS,com/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Rumah Mulyadi yang terletak di Jalan Inspektur Marzuki, Lorong Bhakti Pakjo Ujung, Kecamatan Ilir Barat, Palembang, sudah dua tahun tidak dihuni oleh korban.

Ketua RT setempat, Idris mengatakan di dalam rumah dua lantai tersebut hanya dihuni istri Mulyadi dan dua anaknya.

"Rumah itu telah ditinggal Mulyadi ke Banjarnegara semenjak dua tahun yang lalu," paparnya, Rabu (5/4/2023), dikutip dari Sripoku.com.

 Meski Mulyadi sudah dua tahun tidak pulang, rumahnya masih terawat dan terlihat bersih.

Ia mengungkapkan Mulyadi pergi sejak 2021 karena diduga memiliki sejumlah utang.

"Kemungkinan alasannya itu, karena dia ini kan pemborong, kompleks tempat dia tinggal pun dulu dia yang megang proyeknya," sambungnya.

Idris mengaku tidak begitu mengenal Mulyadi karena yang bersangkutan jarang berada di rumah.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved