Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Santri di Ponpes Sragen Tewas Diduga Dianiaya Senior, Sang Orangtua Masih Berjuang Cari Keadilan

Hingga saat ini, kedua orangtua DWW masih terus mencari keadilan untuk putra semata wayangnya itu.

freepik.com/rawpixel
Ilustrasi penganiayaan 

TRIBUNTERNATE.COM - Kasus penganiayaan yang berujung fatal di pondok pesantren kembali terjadi.

Seorang santri asal Ngawi, Jawa Timur berinisial DWW meninggal dunia di sebuat pondok pesantren di Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Adapun DWW masih berusia 16 tahun dan masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Diduga, DWW dianiaya oleh seniornya yang merupakan siswa sekolah menengah atas (SMA) karena tidak mengerjakan piket kebersihan kamar.

Kejadian pilu itu terjadi pada Sabtu (19/11/2022) lalu, sekitar pukul 23.00 WIB.

Kemudian, korban DWW meninggal dunia pada Minggu (20/11/2022) pukul 04.00 WIB.

Terduga pelaku penganiayaan terhadap DWW hingga tewas diketahui berinisial MH (17) dan kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

DWW sendiri  meninggal dunia dengan dada memerah yang diduga merupakan bekas pukulan atau tendangan yang dilakukan MH (17).

Hingga saat ini, kedua orangtua DWW masih terus mencari keadilan untuk putra semata wayangnya itu.

Bahkan, keduanya rela jauh-jauh ke Jakarta untuk menemui pengacara kondang, Hotman Paris.

Kepada Hotman Paris, sang ibu, Jumasri menceritakan kronologi sang putra meninggal dunia.

Menurut Jumasri, pelaku penganiayaan, yakni MH sudah menjalani sidang pertama, namun tidak pernah ditahan.

Tersangka MH hanya menjalani wajib lapor setiap hari Senin dan Kamis.

Ibu santri asal Ngawi, yang anaknya meninggal dunia karena dianiaya di Ponpes Sragen menemui Hotman Paris.
Ibu santri asal Ngawi, yang anaknya meninggal dunia karena dianiaya di Ponpes Sragen menemui Hotman Paris. (Tangkap layar Instagram/hotmanparisofficial)

"Bapak majelis hakim, tolong keadilan untuk anak saya, putra semata wayang saya, Dafa meninggal dianiaya, pelakunya adalah MH, sampai sekarang tidak ditahan," ujar Jumasri dalam video yang diunggah di akun instagram hotmanparisofficial.

Selain MH, menurut Jumasri ada dua orang lainnya yang menjadi provokator.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved