Guru di Karawang Disiram Air Keras: Pelaku Diduga Rekan Bisnis Sendiri, Kini Matanya Tak Berfungsi
Akibat disiram air keras tersebut, Eli Chuherli mengalami gangguan penglihatan, matanya tidak berfungsi lagi,
TRIBUNTERNATE.COM - Kasus penyiraman air keras dialami oleh seorang guru di Karawang, Jawa Barat bernama Eli Chuherli (56).
Kejadian naas itu terjadi pada 23 Mei 2023.
Akibat disiram air keras tersebut, Eli Chuherli mengalami gangguan penglihatan, matanya tidak berfungsi lagi,
Diduga, pelaku penyiraman air keras merupakan rekan bisnis korban yang berinisial AH.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Karawang AKP Arief Bastomy mengungkapkan, polisi saat ini telah mengantongi nama pelaku penyiraman yang diduga air keras.
Pihaknya, kata Arief, sudah memeriksa sejumlah saksi terkait penyiraman air keras kepada guru SMKN 2 Karawang itu.
"Sudah kita ketahui identitasnya, " kata Arief, Selasa (11/7/2023).
Arief juga telah melacak dugaan keberadaan pelaku bersembunyi seusai melakukan penyiraman air keras yang menyebabkan korban mengalami kebutaan.
"Ada beberapa lokasi, saat ini tim sedang melakukan pengejaran, " kata dia.
Akibat penyiraman itu, kedua kornea matanya pecah dan harus segera dibersihkan.
Ia harus menjalani operasi mata di RS Cicendo Bandung namun terkendala biaya.
Sebab, biayanya tak bisa dicover BPJS Kesehatan.
Ihwal persoalan dengan AH, dua tahun lalu, Eli mengaku diajak berbisnis mobil jemputan.
Setelah menimbang berbagai hal, ia sepakat.
Apalagi AH masih warga Desa Sukaluyu.
Eli pun meminjam sekitar Rp 50 juta untuk modal.
Baca juga: Kisah Kamil Nikahi Khansa, Dulu Bertemu Saat Jalani KKN dan Sang Istri Masih SD: FB Mempertemukan
Baca juga: Viral Video Anak Tunarungu Mengaji dengan Bahasa Isyarat, Warganet: Astaghfirullah, Merasa Tertampar
Baca juga: Mario Dandy Minta Kondisi Psikologisnya Diperiksa, Majelis Hakim Minta Tak Main-main: Pastikan Dulu
Namun karena ia aparatur sipil negara (ASN) dan aktif mengajar, ia serahkan pengelolaannya pada AH.
Dalam perjalanan, Eli menilai kinerja AH tak beres, termasuk soal pembagian keuntungan. Mobil rental pun ada yang dijual.
Ia kemudian meminta AH mundur.
Eli menyebut AH sudah setuju mundur dan menandatangi berkas untuk pengubahan legalitas ke notaris.
Saat proses alih perusahaan, AH justru mengambil uang cadangan modal di bank.
"Ketahuan ama saya, saya mau lapor polisi karena uang saya diambil. Kemungkinan dia (AH) tahu saya mau lapor polisi jadi datang ke sini pas tanggal 23 (Mei 2023)," ucap El.
Kini Eli Tak Bisa Melihat, tetapi BPJS-nya Ditolak
Eli Chuherli, guru di Kabupaten Karawang Jawa Barat kini tidak bisa melihat lagi karena menjadi korban penyiraman air keras.
Eli tak bisa berobat karena BPJS miliknya ditolak pihak rumah sakit.
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi kemudian menemui Eli Chuherli di rumahnya di Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang.
Eli menjelaskan, peristiwa nahas itu terjadi pada 23 Mei 2023. Penyiraman bermula dari bisnis rental mobil jemputan bersama terduga pelaku, Ade Hermawan.
Mulanya ia mendapat pinjaman dari satu bank sebesar Rp 50 juta.
Uang tersebut kemudian dibuat bisnis mobil jemputan. Namun karena status Eli yang seorang guru membuatnya tak leluasa sehingga memandatkan usaha pada Ade.
“Sebenarnya saya tidak ada konflik, yang ada masalah itu dia (Ade) sama mitra perusahaan,” ucap Eli.
Karena merasa tak enak, Eli meminta Ade mengundurkan diri dari perusahaan. Saat itu Ade menyetujui mundur sebagai direktur yang dicatatkan oleh notaris.
Selang beberapa waktu setelah mengundurkan diri, Ade tiba-tiba datang ke rumah Eli.
Eli yang tak merasa curiga karena hubungannya dengan Ade masih dianggap baik mempersilakannya untuk masuk ke dalam rumah.
“Pas saya mau duduk tiba-tiba dia siram saya pakai air keras. Airnya panas dan berasap. Kemudian dia langsung kabur,” kata Eli yang merupakan guru sejarah di SMKN 2 Karawang itu.
Setelah disiram air keras penglihatan Eli mulai kabur. Semakin lama penglihatannya terus menurun dan kini kedua matanya tak berfungsi.
“Kemudian saya berobat ternyata BPJS tidak bisa karena katanya saya korban penganiayaan. Katanya bisa pakai BPJS tapi harus lapor dulu ke LPSK,” katanya.
Eli yang merasa proses tersebut memakan waktu akhirnya memilih untuk mengobati matanya sendiri. Namun karena panjangnya proses pengobatan, Eli sudah kehabisan uang dan hanya bisa pasrah dengan kondisi kedua matanya.
Menurut keterangan dokter, kata Eli, kornea kedua matanya sudah pecah sehingga harus dioperasi di RS Mata Cicendo. Namun hal itu urung dilakukan karena ia sudah kehabisan biaya.
Sementara itu Dedi Mulyadi berharap Polres Karawang segera mengungkap kasus tersebut.
“Apabila kasus ini benar adanya seperti itu, semoga pelaku bisa segera ditangkap dan diproses,” ujarnya.
Terkait pengobatan, KDM memberikan bantuan berupa pengobatan mandiri ke RS Mata Cicendo. Di hari itu juga ia memerintahkan stafnya untuk membawa Eli menggunakan ambulans ke Bandung.
“Bapak ke RS Cicendo nanti daftar umum saja dulu, saya nanti bantu. Ini harus langsung ditangani oleh dokter. Nanti saya siapkan segala biaya bapak berobat ke Cicendo. Pokoknya bapak sehat terus, terus semangat Pak Guru,” kata Kang Dedi Mulyadi.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Guru Korban Penyiraman Air Keras Matanya Buta Ditolak BPJS, Dedi Mulyadi Bantu Biaya Pengobatan
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Buru Pelaku Penyiraman Air Keras kepada Seorang Guru di Karawang, Lokasi Sudah Diketahui
Viral Balita Meninggal karena Cacingan di Sukabumi, Dedi Mulyadi dan Bupati Beda Sikap |
![]() |
---|
Reaksi Sherly Laos saat Ditanya soal Dedi Mulyadi, Gubernur Malut Senyum Bahas Gubernur Jabar |
![]() |
---|
Sherly Laos Terinsipirasi Kembangkan Desa Wisata di Malut Usai Ketemu Dedi Mulyadi: Ingin Kolaborasi |
![]() |
---|
Sherly Laos ke Lembur Pakuan Ketemu Dedi Mulyadi, Bahas Birokrasi hingga Pendapatan Tukang Sate |
![]() |
---|
Hari Pertama Masuk Sekolah, Orangtua Murid SD di Jawa Barat Rebutan Kursi dengan Tali dan Gembok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.