Pemilu 2024
Membandingkan Gagasan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo: Sentil Korupsi hingga Sensor Konoha Wakanda
Jelang Pilpres 2024, yuk kita menengok gagasan, konsep, dan pemikiran yang dibagikan oleh Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Pernyataan yang disampaikan Naufal, mahasiswa Ilmu Politik UI itu disambut riuh mahasiswa yang hadir.
"Pertanyaan saya, jika Bapak terpilih sebagai Presiden ke-8, bapak pada prinsip tuanku hanya rakyat dan gubernur hanya mandat dan tidak menjadi boneka Megawati?" tanyanya kepada Ganjar.
Ganjar memberikan jawabannya," Naufal, kamu mengikuti saya selama 10 tahun jadi gubernur? Saya petugas siapa? Finish," ujar mantan Gubernur Jateng itu.
"Anda tidak perlu takut petugas partai atau tidak. Naufal, 10 tahun loh saya," sambungnya.
Ganjar menambahkan, saat proses pencapresan pun yang terjadi demikian. Ada pro dan kontra yang terjadi di internal PDIP sendiri.
"Saya digebukin oleh teman sendiri. Itu biasa kok, selama belum putus itu biasa kok, kita nikmati biasa saja. Saya kader partai, tapi presiden bukan, gubernur bukan. Itulah melayani," sambungnya.
Poin-poin pidato Ganjar
- Sebut Indonesia masih banyak persoalan
- Soroti masalah korupsi dan layanan publik yang buruk.
- Jawab pertanyaan apakah dirinya boneka partai atau tidak
- Soroti kualitas udara Jakarta yang buruk
- Pemimpin masa depan harus mau bicara fakta dan optimisme
- Bicara soal posisi Indonesia pada lingkup internasional
2. Anies Baswedan
Anies Baswedan tampil memberi kuliah kebangsaan di UI pada 29 Agustus 2023 lalu.
Pada kegiatan bertema “Hendak ke mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan” tersebut Anies tampil di hadapan sekitar 1.200 peserta kuliah yang terdiri dari mahasiswa FISIP UI dan civitas akademika UI.
Dalam kesempatan itu, Anies menyampakan gagasan besarnya yaitu Satu Indonesia, Satu Ekonomi; Menghadirkan Kesetaraan; Mengakselerasi Pemerataan Desa-Kota; Menjamin Kebebasan Berpendapat; Menyelamatkan Indonesia dari Krisis Iklim; dan Mengembangkan Budaya, Menduniakan Indonesia.
Anies Baswedan mengatakan tata kelola pemerintahan yang baik akan terwujud bila terbebas dari praktik korupsi.
Ia menyatakan, praktik-praktik korupsi harus dihilangkan di Indonesia.
"Praktik-praktik korupsi seringkali terjadi karena faktor kebutuhan, keserakahan, dan sistem," ujarnya.
Ia kemudian mencontohkan, korupsi disebabkan karena kebutuhan, yakni karena gaji yang hanya cukup untuk waktu 15 hari.
"Karena gajinya hanya cukup untuk hidup 15 hari. Terus 15 (hari) berikutnya apa? Sistem remunerasi yang diperbaiki," katanya.
Sementara korupsi karena keserakahan, Anies menekankan pentingnya hukuman yang menjerakan bagi koruptor.
KPU Halmahera Tengah Maluku Utara Tidak Lantik Caleg Terpilih yang Partainya Tidak Masukkan LHKPN |
![]() |
---|
Jelang PSU di TPS 08 Kelurahan Tabona, Polres Ternate Maluku Utara Atur Skema Pengamanan |
![]() |
---|
Lima Nama Ini Resmi Terpilih Sebagai Komisioner KPU Maluku Utara |
![]() |
---|
3 Parpol Gugat Hasil Pileg Halmahera Selatan Maluku Utara ke MK, KPU Tunggu Arahan Pusat |
![]() |
---|
Amir Uskara Beber Alasan Bappilu PPP yang Dipimpin Sandiaga Uno Dibubarkan, Bahlil Sindir Sandi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.