Berikut Jenis Baju Adat Taliabu yang Rencana Mau Didesain Lebih Kekinian

TRIBUNTERNATE.COM, TALIABU- Rencana mendorong baju adat Pulau Taliabu lebih kekinian mendapat tanggapan dari berbagai pihak.

Sebagian warga menolak karena itu warisan turun temurun yang perlu terus dilestarikan.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Kominfo Pulau Taliabu, Basiludin La Besi memberikan penjelasan bahwa  yang dimaksud dari istri Bupati Zahra Yolanda Aliong Mus ialah baju  adat pengantin dan batik khas Taliabu.

Tujuannya supaya seluruh penduduk Taliabu memiliki corak dan warna tersendiri pada acara pernikahan.

Sehingga tidak lagi bercorak adat Buton, Bugis, Jawa dan lain-lain.

Karena orang taliabu harus memiliki corak dan warna tersendiri.

Untuk itu, tim penggerak PKK Pulau Taliabu berniat menampilkan hasil kreasinya.

"Tentu, ini tidak akan serta merta langsung berlaku dan sah sebelum di bahas secara ilmiah. Dan melibatkan semua pihak di pulau Taliabu," jelas Basiludin, Minggu (5/11/2023).

Basiludin menerangkan, keterangan ini untuk meluruskan pernyataan Zahra Yolanda, pada media massa yang mendapat kritikan dari berbagai masyarakat salah satunya melalui akun Facebook.

Baca juga: Tim Relawan Kembali Pasang Baliho Sashabila Mus yang Diturunkan Bawaslu Taliabu

Dia menyampaikan, tim PKK secara prinsip tidak memiliki kewenangan untuk mengubah pakaian adat leluhur Taliabu.

Misalnya, pada acara HKG PKKke 51 di Pulau Taliabu beberapa waktu lalu.

Tim PKK menampilkan baju adat bermotif batik dan rancangan baju pengantin khas Taliabu.

"Penampilan malam itu, untuk melestarikan adat dan budaya Taliabu sebagai salah satu kehormatan," katanya.

Menurut Basiludin, Pulau Taliabu secara umum memiliki budaya seragam dengan sejarah masing-masing.

Satu di antaranya adalah mengenai pakaian adat.