Pemkab Morotai
Pelayanan Kesehatan Bergerak di Desa Loumadoro Morotai Dinilai Berdampak Positif Bagi Warga
Pelayanan kesehatan bergerak pada lokus Desa Loumadoro Morotai juga secara simultan mengimplementasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Pj Bupati Pulau Morotai, Muhammad Umar Ali menilai pelayanan kesehatan dijalankan oleh dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB).
Dalam program Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) yang menjadi lokus pelayanan di Desa Loumadoro, Kecamatan Pulau Rao, berdampak sangat signifikan
Menurutnya, implementasi pelayanan kesehatan bergerak pada lokus desa loumadoro telah banyak membawa perubahan, tidak hanya pada lokus inti, namun juga pada desa-desa sekitar, seperti aru burung, desa leo-leo dan desa Posi-posi.
Sebab kata dia, pelayanan kesehatan bergerak dianggap telah memberi dampak signifikan.
Baca juga: DPRD Minta Pj Bupati Morotai Copot Kadis Perikanan dan Evaluasi Dinas Pariwisata, Kenapa?
Karena masyarakat bisa mendapatkan langsung pelayanan kesehatan, spesialistik.
Di antaranya penyakit dalam, spesialis anak, kandungan/ kebidanan spesialis anak, bedah dan spesialis mata.
Lanjutnya, pelayanan kesehatan bergerak pada lokus Desa Loumadoro juga secara simultan mengimplementasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
"Sebagai hasil dari kegiatan pemberdayaan masyarakat pada pelayanan kesehatan bergerak, di desa loumadoro berhasil meraih deklarasi ODF atau desa stop buang air besar sembarangan,"ucapnya
Saat membuka kegiatan evaluasi PKB lokus desa loumadoro, Pulau rao tahun 2023, yang juga dihadiri Kadis Kesehatan dan KB, Giscard Croons bertempat di Hotel Perdana, Desa Gotalamo, Morotai Selatan, Jumat (29/12/2023).
Bertemakan 'Mengabdi Menyehatkan Negeri'. Itu, menurutnya berdampak sangat baik, sebab sejumlah masalah kesehatan, juga dapat teratasi.
Misalnya lanjut dia, upaya percepatan penurunan stunting, dengan intervensi dilakukan selama pelayanan kesehatan bergerak, jumlah balita stunting dari 11 orang turun menjadi 6 orang.
Adanya itu, Ia berpesan agar kasus stunting itu terus dipantau sehingga bisa mencapai target zero stunting.
Tidak hanya itu, ia juga mengungkapkan, untuk penanggulangan penyakit menular seperti penyakit kusta.
Dari 8 penderita, terdapat 4 kasus telah menyelesaikan pengobatan dan yang lainnya masih dalam pemantauan petugas.
"Kami menerima laporan, kegiatan PKB ini juga, telah berhasil meningkatkan capaian imunisasi dasar lengkap. yaitu 100 persen, "ungkapnya.
Begitu juga, kata dia, untuk program lainnya, seperti adanya peningkatan capaian ibu hamil, mendapatkan pelayanan sesuai standar.
Serta capaian skrining penyakit tidak menular, kepada kelompok beresiko ada di desa loumadoro.
Upaya ini, dalam dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan, perbaikan mutu pelayanan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Baca juga: Pemkab dan DPRD Sepakati Ranperda APBD Morotai 2024, Segini Nilainya
Sekaligus sebagai bentuk kehadiran negara di daerah terpencil dan sangat terpencil ini terus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Saya berharap, hal-hal positif dalam bidang kesehatan pasca kegiatan PKB di Desa Loumadoro dapat dipertahankan, dan ditingkatkan demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat."
"Semoga program seperti ini dapat terus kita laksanakan secara berkesinambungan, sehingga tidak ada lagi masyarakat kita yang kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan, "pungkasnya. (*)
Pemkab Morotai Maluku Utara Diminta Tingkatkan Indeks Keamanan Informasi |
![]() |
---|
DBH Sumber Daya dari Pusat Rp 57 Miliar untuk Pemkab Morotai Diblokir |
![]() |
---|
Secara Nasional, Morotai Salah Satu Daerah dengan Inflasi Terendah |
![]() |
---|
Morotai Termasuk Daerah di Indonesia dengan Harga Kebutuhan Terkendali, Ini Strategi Pj Bupati |
![]() |
---|
Muhammad Umar Ali Pastikan Tol Laut Tetap Beroperasi di Morotai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.