Pulau Morotai
Dinas Pangan Maluku Utara Berkolaborasi dengan Pemkab Halmahera Utara Gelar Gerakan Pangan Murah
Guna menekan Inflasi, Dinas Pangan Maluku Utara berkolaborasi dengan Pemkab Halmahera Utara delar Gerakan Pangan Murah
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Dalam rangka stabilitas pasokan dan harga pangan, Dinas Pangan Maluku Utara, Badan Pangan Nasional, Bank Indonesia, Bulog dan distributor.
Bekerja sama dengan Pemkab Halmahera Utara melalui Dinas Ketahanan Pangan, melakukan pangan murah di Kantor Desa Gura, Selasa (5/3/2024).
Mewakili Kepala Dinas Pangan Maluku Utara, Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, M. Isra Sillia mengatakan.
Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP), di mana melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) menjadi suatu rangkaian.
Baca juga: Saksi Dipersoalkan, KPU dan Bawaslu Morotai Tegaskan Tak Ada Kesalahan Data dalam Pleno
Sebagai upaya menjaga ketersediaan pasokan pangan, hingga stabilisasi harga.
Agar daya beli warga dapat terjaga dan menekan Inflasi, akibat kenaikan kebutuhan barang pokok.
Sebab pada 2023, terjadi dampak krisis pangan yang berdampak pada peningkatan harga.
Serta kebutuhan pangan dan krisis ketersediaan pangan, yang melanda hampir di seluruh Dunia.
"Gerakan Pangan Murah merupakan intervensi pemerintah, melalui Dinas Pangan Maluku Utara dan Dinas Ketahanan Pangan Halmahera Utara."

"Dalam rangka memudahkan warga memperoleh harga pangan terjangkau, jelang hari besar keagamaan Nasional, dan juga pengendalian Inflasi, "ucapnya.
Di kesempatan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Halmahera Utara, Aditama Abas mengatakan.
Melalui kegiatan Gerakan Pangan Murah ini, diharapkan dapat menarik minat warga luas.
Yang pada akhirnya menciptakan kolaborasi antara Pemda dengan berbagai pihak lainnya.
"Jika banyak pihak turut membantu, maka kita dapat melewati tantangan dan badai ekonomi secara baik dan bangkit lebih kuat, "cetusnya.
Baginya, pentingnya menekan Inflasi karena berdampak sangat sempit, terhadap daya beli warga.
Sebab kata dia, ada beberapa persoalan mengakibatkan terjadinya Inflasi.
Seperti ketersediaan stok, serta kenaikan jasa dalam pengembangan komoditi hortikultura.
Seperti harga yang tidak stabil harga masih tergantung di daerah lain, seperti Manado.
Belum adanya penanganan pasca panen serta harga yang tidak terkontrol
"Untuk itu perlunya penanganan yang serius bagi kita agar keamanan pangan di daerah ini dapat selalu terjaga."
"Harapan kami, semoga kegiatan ini dapat membantu warga untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau."
"Dan menjaga ketersediaan pasokan pangan, stabilisasi harga, dan menekan angka Inflasi, "harapnya mengakhiri.
Baca juga: 3 Eks Kader Nasdem di Morotai Maluku Utara yang Pindah ke PSI, Unggul di Dapil Masing-masing
Adapun komoditas yang dipasarkan lewat kegiatan itu diantaranya:
Beras SPHP 5 kilogram dijual Rp 55 ribu, bawang putih Rp 40 ribu per kilogram, bawang merah Rp 40 ribu per kilogram.
Gula psir Rp 16 ribu per kilogram, minyak goreng merk Kita Rp 14 ribu per liter.
Cabai keriting Rp 30 ribu per kilogram dan cabai rawit Rp 32 ribu per kilogram. (*)
Dilaporkan Dugaan Penelantaran Istri, Sekda Pulau Morotai Muhammad Umar Ali Ajukan Cerai |
![]() |
---|
Ini Kata Sekda Pulau Morotai Muhammad Umar Ali Soal Laporan Penelantaran Istri |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Sekda Pulau Morotai Diperiksa Polda Maluku Utara, Buntut Laporan Istrinya |
![]() |
---|
Musda Hipmi Maluku Utara, Pengusaha Muda Soroti Pencalonan Wabup Morotai Rio Pawane |
![]() |
---|
Tahun Depan, Kantor Dua Polsek di Morotai Dibangun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.