Pembangunan Bandara di Taliabu Maluku Utara Terkendala Pembebasan Lahan

TRIBUNTERNATE.COM, TALIABU - Kepala Dinas Perhubungan Pulau Taliabu, Irwan Mansur mengatakan, pembangunan Bandara masih terkendala lahan.

Karena ada kurang lebih 68 hektare lahan warga di area Bandara Taliabu yang harus dibebaskan terlebih dahulu.

Setelah itu, lahan tersebut dibuatkan sertifikat untuk dihibahkan ke Pemerintah Pusat.

"Karena lahan itu dia akan menghambat pembangunan yang lain, kalau tidak di follow up (Tindaklanjut)," ungkapnya, Rabu (20/3/2024).

Menurut dia, solusinya saat ini tinggal lahan yang dibebaskan dan pembangunan bandara dialihkan ke pusat.

Karena, jika daerah yang membangun Bandara, anggarannya cukup besar. Dari perencanaan hingga pembangunan yang berlangsung secara bertahap.

"Bandara itu kan anggaran besar. Kalau fisik saja sekitar Rp 200 an lebih. Tapi kan untuk perlengkapan seperti rambu-rambu, lampu Bandara dan lain-lain itu yang mahal," ujarnya.

Diketahui, lokasi Bandara berada di Dusun Dufo, pertengahan Desa Talo dan Desa Holbota, Kecamatan Taliabu Barat.

Baca juga: TKA di Taliabu Maluku Utara akan Dipatok Retribusi Per Orang Rp 1,5 Juta

Penetapan lokasi tersebut pun sudah diusulkan ke Direktur Jendral Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Saat ini, dinas teknis sudah bekerja hingga memasuki tahap persiapan pembayaran lahan.

Setelah itu, lahan tersebut akan disertifikasi dan diambil alih oleh pemerintah pusat secepatnya.

Pembangunan Bandara tak hanya sebagai kepentingan daerah, melainkan sebagai program Pemerintah Pusat untuk membuka akses ke daerah-daerah terpencil.

Daerah-daerah terluar, dan pulau-pulau yang sulit dijangkau dengan transportasi darat maupun laut di seluruh Indonesia. (*)