Sebanyak 1.700 Personel Turun Kawal Aktivitas Mudik Lebaran di Maluku Utara

TRIBUNTERNATE.COM - Untuk  memastikan mudik Lebaran di Maluku Utara aman dan lancar.

Maka, Polda Maluku Utara  akan menerjunkan ribuan personel gabungan turun ke lapangan.

Personel gabungan itu terdiri dari TNI-Polri hingga unsur terkait dilibatkan dalam pelaksanaan operasi Ketupat  Kie Raha 2024.

Operasi yang digelar secara serentak diseluruh Polda di Indonesia termasuk Polda Maluku Utara tersebut, digelar selama 13 hari lamanya yang terhitung sejak tangga 4 hingga 16 April 2024.

Kapolda Maluku Utara Irjen Pol. Midi Siswoko mengatakan, operasi ketupat yang digelar tersebut bertujuan untuk memastikan pelaksanaan mudik dan perayaan hari raya Idul Fitrih 1445 Hijriah tahun 2024 dapat berjalan aman damai dan lancar.

Dalam operasi ini lanjut Kapolda, melibatkan 1.700 personel gabungan dengan rincian 800 dari Polri dan 900 dari instansi terkait termasuk TNI.

Menurut Kapolda, semua yang menggunakan moda transportasi baik darat, laut maupun udara akan menjadi fokus pengamanan termasuk juga di lokasi pust perbelanjaan.

Baca juga: Nama Bos Tambang Emas di Halmahera Utara Mencuat dalam Sidang Kasus OTT KPK Gubernur Malut

“Dengan niat dan Bismillah, semua kegiatan bisa berjalan aman,” ucap Kapolda, Rabu (4/4/2024).

Sementara itu Danrem 152/Baabullah, Brigjen TNI. Elkines Villando Dewangga menyatakan, TNI secara aktif akan tetap menbeckup Polri untuk menjamin situasi kamtibmas agar tetap kondusif terutama pada perayaan hari raya Idul Fitri.

“Sesuai UU kita (TNI) membantu Polri dalam pengamanan kamtibmas, dan 900 orang yang diluar dari Polri itu, juga termasuk dengan personel dari TNI,” ungkap Elkines.

Selain 1.700 personel, dalam operasi ketupat Kiearaha 2024 ini, Polda Maluku Utara juga membangun 70 posko yang tersebar di lokasi tertentu.

Dari 70 posko tersebut, 22 merupakan posko pelayanan yang betugas untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat.

Sementara 30 posko pengamanan bertugas untuk melakukan pengamanan mulai dari situasi kamtibmas hingga Kamseltibcarlantas.

Sedangkan sisanya adalah posko terpadu yang menjadi sebagai pokso induk untuk mengontrol atau memantau posko pengaman dan pelayanan yang telah dibangun. (*)