BREAKING NEWS: Gunung Ibu Halmahera Barat Maluku Utara Erupsi, BNPB akan Bangun Posko

TRIBUNTERNATE.COM,JAILOLO- Gunung Ibu  di Halmahera Barat, Maluku Utara erupsi lagi,  Rabu (8/5/2024) pukul 01.58 WIT.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, tinggi letusan yaitu 2000 meter di atas puncak.

Dan statusnya Waspada level II.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi ± 2 menit 7 detik.

Teramati Petir dalam kolom erupsi

Terdengar suara gemuruh sampai ke pos pga.

Warga  di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung/wisatawan dihimbau agar tidak beraktivitas di dalam radius 2,0 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif gunung.

Jika terjadi hujan abu, warga yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Barat Gunawan MT Ali, saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa Gunung Ibu  memang sering terjadi erupsi setiap saat.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gunung Ibu di Halmahera Maluku Utara Kembali Erupsi, Ini 5 Rekomendasi Badan Geologi

Namun beberapa waktu terakhir berbeda dari sebelumnya, dimana erupsi yang biasanya ketinggian abu hanya sekitar  2000 meter diatas puncak tetapi pada akhir April kemarin terjadi erupsi yang tinggi abunya mencapai 3000 meter diatas puncak.

Sehingga dari BNPB terus melakukan langkah langkah antisipasu  guna meminimalisir dampak erupsi terhadap warga yang tinggal di lereng gunung.

" Kita terus melakukan koordinasi dengan camat dan kepala desa serta pemantau Gunung  Api Ibu," ungkap Gunawan.

" Kita terus turun monitoring, kondisi warga di sekitar lereng gunung, membagikan masker, melakukan evaluasi dan juga himbauan kepada masyarakat," Jelas Gunawan.

Gunawan menambahkan, untuk mempermudah memonitoring dan langkah antisipatif, BPBD juga akan mendirikan posko, untuk menampung peralatan ataupun logistik bencana.

Hal ini untuk memudahkan para personil BNPB memobilisasi bantuan ke warga.

"Kita sementara terus lakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan instansi terkait untuk pembangunan Posko. Gunanya jika mengharuskan Dorang (mereka) untuk pasang tenda atau membagi masker, semuanya sudah siap," tutur Gunawan.(*)