BKKBN Malut
Koordinasi Pangan dan Gizi: Kunci Atasi Stunting
BKKBN telah meluncurkan program DASHAT, program dalam bentuk pengelolaan bahan pangan yang menarik dalam menumbuhkan minat anak dalam konsumsi makanan
TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Kepala Perwakilan BKKBN Maluku Utara, Nuryamin, S.TP., MM menghadiri kegiatan Pertemuan Koordinasi Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Food Security dan Vulnerability Atlas (FSVA) Provinsi Maluku Utara tahun 2024.
Yang dilaksanakan oleh Badan Pangan Provinsi Maluku Utara, Rabu, 29/05/2024. Bertempat di Aula Pertemuan Yusmar, Sofifi, Maluku Utara.
Kegiatan ini bertujuan untuk melihat situasi ketahanan pangan dan gizi yang komprehensif di seluruh wilayah Provinsi Maluku Utara.
Dengan menggunakan data pada Tingkat Kecamatan, dan untuk memberikan perhatian pada Kecamatan dengan kerentanan tinggi.
Baca juga: BREAKINGNEWS: Kunjungi Pengungsi Erupsi Gunung Ibu, Kepala BNPB Tiba di Maluku Utara
Yang memerlukan intervensi khusus serta berfungsi sebagai tolak ukur, yang dapat digunakan untuk mengukur kemajuan kebijakan dan program pangan dan gizi.
Dalam merespon persoalan gizi dan food security, BKKBN telah meluncurkan program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting).
Program ini merupakan bentuk pengelolaan bahan pangan yang menarik dalam menumbuhkan minat anak dalam mengkonsumsi makanan.
Selain itu, menjadi sarana informasi dan KIE kepada keluarga berisiko Stunting.
Diharapkan dengan program ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan makanan dan gizi.
Serta perilaku sehat sehingga dapat mencegah Stunting di dalam keluarga.
Dalam paparannya, Kepala Perwakilan BKKBN Maluku Utara menyampaikan data verifikasi dan validasi (verval) keluarga resiko Stunting dalam percepatan penurunan stunting Provinsi Maluku Utara.
"Melihat angka prevalensi stunting Maluku Utara di angka 23,7 persen maka tentunya penurunan stunting ini menjadi fokus kita bersama."
"Saya berharap data by name by address (bnba) keluarga beresiko Stunting yang ada di BKKBN bisa menjadi sumber data dalam pelaksanaan intervensi keluarga resiko Stunting, "ujar Nuryamin.
"Kolaborasi antara BKKBN dan Dinas Pangan harus terus di tingkatkan, karena beberapa data indikator FSVA dapat dilihat dari data keluarga resiko stunting yang ada di BKKBN, "tambahnya.
Baca juga: Alasan Jack Grealish Absen saat Man City Bantai Fulham, Bikin Guardiola Kecewa saat Latihan
Beberapa data indikator peta ketahanan dan kerentanan pangan dapat bersumber dari BKKBN yaitu Presentase Penduduk Miskin.
Presentase Rumah Tangga Tanpa Akses Listrik, Presentase Rumah Tangga Tanpa Akses ke Air Bersih, Presentase Angka Stunting.
Kegiatan ini juga di hadiri oleh Kepala Bidang Ekonomi BAPPEDA Provinsi Maluku Utara Dr. Daud Djubedi, SH., LL.M.
Pejabat di lingkungan Dinas Pangan Provinsi Maluku Utara, dan Pejabat Penyusun FSVA Kab/Kota se-Provinsi Maluku Utara. (*)
Laut Bunaken di Manado Jadi Saksi Penyerahan Pataka Kirab Bangga Kencana |
![]() |
---|
Tidore Tuan Rumah Harganas 2025 |
![]() |
---|
Kemendukbangga/BKKBN Dorong Percepatan Quick Win Menteri Wihaji dan Bangga Kencana di Taliabu |
![]() |
---|
Tingkatkan Kinerja dan Sinergitas, Kemendukbangga/BKKBN RI Gelar Retreat Flower Bee Honey |
![]() |
---|
Semangat Baru di Dalam Logo Baru Kemendukbangga/BKKBN |
![]() |
---|