Paman Pegi Pecah Tangis Bantah Ponakannya Terlibat Kasus Vina Cirebon: Dia Anak Soleh
Di mana Sandi Ibnu Zalil selaku paman menyebut jika ponakannya itu adalah anak yang baik serta menjadi tulang punggung keluarganya.
TRIBUNTERNATE.COM - Tangis Sandi Ibnu Zalil pecah saat membicarakan nasib keponakannya, Pegi Setiawan alias Perong, yang terseret kasus pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya, Eky.
Di mana Sandi Ibnu Zalil selaku paman menyebut jika ponakannya itu adalah anak yang baik serta menjadi tulang punggung keluarganya.
Sandi Ibnu Zalil pun membantah pernyataan Aep, pria yang disebut-sebut sebagai saksi kunci pembunuhan Vina dan Eky.
Paman Pegi Setiawan ini menyebut jika semua pernyataan Aep terkait keterlibatan ponaknnya dalam kasus ini adalah fitnah.
"Dia itu tulang punggung, keponakan saya enggak mungkin ikut-ikutan kayak gitu. Aep itu bohong, fitnah itu," ucap Sandi sembari menangis dalam tayangan Kompas TV, Jumat (31/5/2024). Dikutip dari Tribunnews.com.
Dalam tayangan Kompas TV tersebut, terlihat air mata Sandi Ibnu Zalil terus mengalir, sambil menceritakan sosok Pegi yang dipandangnya sebagai anak yang soleh.
Sandi Ibnu Zalil meyakini jika Pegi Setiawan tidak ikut geng motor apalagi melakukan pembunuhan terhadap Vina.
"Dia anak baik pak, dia anaknya bakti sama orangtua, jadi tulang punggung buat keluarganya. Dia itu anaknya soleh, rajin ibadah, dan baik pada orangtua," ucap Sandi Ibnu Zalil sambil menangis.
Sandi Ibnu Zalil mengaku sudah mengenal Pegi sejak kecil.
"Saya sepupu dari Ibunya, udah lama Pegi jadi kuli."
Karena berperan sebagai tulang punggung keluarga, disebut Sandi Ibnu Zalil bahwa Pegi kerap memberikan uang untuk orangtua dan adik-adiknya.
"Itu fitnah itu, setahu saya enggak mungkin. Apalagi ikut geng motor, dia selalu main terus pulang, terus datangin orangtua, ngasih buat adik-adiknya sangu sekolah," tandasnya.
Kesaksian Aep, Saksi Kunci Pembunuhan Vina
Di sisi lain, Aep, saksi kunci pembunuhan Vina mengaku sempat melihat para pelaku mengejar dan melempari Vina serta Eky menggunakan batu.
Aep menceritakan, kejadian bermula sekira pukul 21.30 WIB.
Saat itu, ia tengah membeli rokok di sebuah warung yang tak jauh dari lokasi kejadian.
"Saya lagi beli rokok, jajanan di warung samping SMP 11," kata Aep, dikutip dari TribunJakarta.com.
Aep lantas melihat Vina dan Eky yang berboncengan menggunakan sepeda motor.
Tiba-tiba muncul sekelompok pemuda yang mengejar lalu melempari Vina dan Eky.
"Ada motor korban lewat, terus dilemparin batu dia langsung kabur terus dikejar sama anak muda yang biasa nongkrong di situ," kata Aep.
Karena ketakutan, Aep memutuskan pulang ke rumahnya.
Pengakuan Pemilik Warung Bertolak Belakang dengan Aep
Namun pernyataan Aep ini bertolak belakang dengan pengakuan pemilik warung.
Sang pemilik warung justru mengaku tidak melihat apa-apa saat Pegi Cs disebut membunuh Vina dan Eky.
Padahal, warung tersebut baru tutup pukul 00.00 WIB.
"Tapi waktu itu jam 9 jam 10 gak ada orang. Gak ada orang lewat banyak gitu gak ada," kata pemilik warung.
"Darimana dia (Aep) bisa melihat Pegi dan temannya melempari korban," imbuhnya.
Adapun Vina dan Eky tewas di Desa Kepompingan, Talu, Kabupaten Cirebon pada Sabtu 26 Agustus 2016 silam.
Dalam isi dakwaan, Eky dan Vina melintas menggunakan jaket geng motor, dan dihadang 11 pelaku dengan dilempari batu.
Sampai kemudian, pelaku mengejar Eky yang membonceng Vina. Ketika di Jembatan Talu, pelaku menghantam Eky menggunakan kayu sampai terjatuh.
Eky dan Vina kemudian dibawa ke lahan kosong belakang showroom dan dianiaya sampai meninggal dunia.
Selang beberapa hari Aep melaporkan kejadian ini kepada ayah Eky.
Atas laporan itu, polisi berhasil menangkap 8 pelaku. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tangis Paman Pegi Pecah, Bantah Kesaksian Saksi Kunci Kasus Vina Cirebon: Aep Bohong, Itu Fitnah
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Dua Kejanggalan Pengakuan Aep Saksi Kunci Kasus Vina, Warga Sekitar Heran: Darimana Dia Lihat?
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami, TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika H)
Mengenal Nursyfa Inayah, Anggota Paskibraka Ternate 2025 |
![]() |
---|
Desa Bahagia Jadi Konsep Karantina Paskibraka Ternate 2025, Ada Pemilihan Lurah-Lurih |
![]() |
---|
Ini Keseharian Anggota Paskibraka Ternate 2025 Selama Masa Karantina |
![]() |
---|
Ketua Fraksi Golkar Bantah Klaim BPKAD Halmahera Selatan Soal Pemangkasan KB DBH |
![]() |
---|
Refleksi HUT RI ke 80, OKP Cipayung di Ternate Soroti Kekerasan Perempuan dan Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.