Halmahera Selatan
Akademisi Nilai Paslon dari Kalangan Politikus & Birokrat Lebih Ideal di Pilkada Halmahera Selatan
Dinamika politik Pilkada 2024 di Halmahera Selatan, Maluku Utara, jelang pendaftaran pasangan calon (Paslon) ke KPU
Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Mufrid Tawary
TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Dinamika politik Pilkada 2024 di Halmahera Selatan, Maluku Utara, jelang pendaftaran pasangan calon (Paslon) ke KPU, semakin menarik diamati.
Bagaimana tidak, masing-masing figur yang sudah menyatakan sikap maju calon bupati (cabup) maupun calon wakil bupati (Cawabup), mengklaim bisa mendapat dukungan dari partai politik (Parpol).
Adapun figur yang digadang-gadang berpasangan di Pilkada Halmahera Selatan, satu persatu mulai bermunculan.
Di antaranya Bassam Kasuba dan Helmi Umar Muchsin (Bassam-Helmi), Bahrain Kasuba dan Umar Hi. Soleman (Bahrain-Umar), Eka Dahliani Abusama dan Rahmi Husen (Eka-Rahmi) serta Rusihan Jafar dan Muhtar Sumaila (Rusihan-Muhtar).
Untuk pasangan Bassam-Helmi, telah mendapat rekomendasi pencalonan dari PKS, NasDem dan Hanura. Sementara beberapa pasangan lainnya, masih dalam tahap penjajakan Parpol.
Dari beberapa Paslon tersebut, masing-masing betlatar belakang beda-beda. Sebagian besar dari politkus atau kader Parpol, sisanya birokrat.
Akademisi Institut Agama Islam (IAI) As-Sidiq Kieraha Maluku Utara, Sahril Torano, ketika dimintai tanggapan terkait Paslon yang bermunculan di Pilkada Halmahera Selatan, menyatakan semuanya sama-sama memiliki peluang berkontestasi.
Baca juga: 30 Anggota DPRD Halmahera Selatan Fokus RPJPD dan APBD 2025 Sebelum Masa Jabatan Berakhir
Hanya saja menurut dia, Parpol yang bakal mengusung pasti punya pertimbangan khusus, satu diantaranya latar belakang Paslon.
Sahril pun menyebut Paslon yang paling ideal untuk menggait pemilih adalah dari kalangan politikus dan birokrat.
Karena bisa berkolaborasi memperbaiki tata kelola birokrasi pemerintahan dan kebijakan politik ke depan.
"Untuk para pasangan menurut saya, yang ideal adalah pasangan politisi dan birokrat. Seperti Eka-Rahmi atau Bahrain dan Asmar Daud, karena belakangan isu Bahrain-Asmar ini kuat. Jadi Bahrain-Umar menurut saya belum clear."
"Artinya kalau politikus dan birokrat, bisa kolaborasi memperbaiki keadaan kebijakan politik dan birokrasi Halmahera Selatan ke depan," jelas Sahril, Selasa (9/7/2024).
Sahril menambahkan, Paslon yang sama-sama berlatar belakang politikus, hubungannya cepat renggang jika terpilih dan menjalankan roda pemerintahan.
Sebab, kepentingan partai cenderung kuat dan berpotensi terjadi benturan kepentingan.
"Namun dari sisi elektabilitas dan popularitas, menurut informasi yang saya terima, pasangab Bahrain-Asmar yang tinggi dibanding kandidat lain."
"Saya menilai pasangan ini lebih ideal jika merujuk dari aspek pengelolaan pemerintahan. Tapi, semua punya peluang yang sama untuk ikut kontestasi. Semuanya juga punya peluang menang dan kalah," pungkasnya. (*)
Identitas Mayat Wanita Paruh Baya di Halmahera Selatan, Ditemukan Meninggal di Kebun |
![]() |
---|
Polres Halmahera Selatan Lidik Praktik Illegal Logging di Gane Timur, 20 Kubik Kayu Ditahan |
![]() |
---|
Kohati Desak Polres Halmahera Selatan Tindak Tegas 16 Terduga Pelaku Rudapaksa Siswi SMP |
![]() |
---|
Belum Diperbaiki, Jembatan Ambruk di Halmahera Selatan Telan Korban |
![]() |
---|
Jadi Ibu Kota Kecamatan Gane Timur, Pemkab Halmahera Selatan Diminta Perhatikan Desa Maffa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.