Polda Maluku Utara Klaim Temukan Pendukung Bakal Calon Saling Hujat di Medsos Jelang Pilkada 2024

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Midi Siswoko menyebut, saat ini pihaknya sudah kantongi sejumlah akun yang melakukan dugaan ujaran kebencian di Media Sosial (Medsos).

Hal itu kata jenderal bintang dua di Polda Maluku Utara ini setalah tim Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Maluku Utara melakukan patroli di medsos.

"Sudah ada yang kami temukan, mulai yang mengarah pada ujaran kebencian atau Hate Speech terhadap bakal Gubernur, Bupati hingga Wali Kota."

"Yang maju pada kontestasi Pemilu 2024 itu sudah ditemukan tim Cyber Crime Polda Maluku Utara, "ucapnya, Sabtu (20/7/2024).

Baca juga: Kapolda Maluku Utara: Peran Media Penting Suksesnya Pilkada 2024, Ini Respon AJI Ternate

Kapolda menyebut, dugaan ujaran kebencian terhadap bakal calon di Pilkada ini, akan terus didalami oleh tim Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Maluku Utara.

"Patroli Cyber sudah ditemukan beberapa orang sudah menyampaikan Hate Speech terkait calon-calon yang akan maju menajdi Gubernur maupun Bupati dan Wali Kota, "tegasnya.

Selain ujaran kebencian pada tahapan Pilkada 2024 Kapolda juga menengahkan, tim Cyber masih terus melakukan patroli di semua Medsos.

Untuk mengantisipasi adanya kampanye hitam atau Black Campaign, isu SARA hingga lainya yang dapat mengganggu pelaksanaan Pilkada.

"Patroli terus dilakukan, dan kalau sampai ada dan ditemukan, tetap akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku, apalagi isu SARA, "tegasnya.

Baca juga: Gegara Ini, Kasat dan Penyidik Polres Halmahera Tengah Maluku Utara Diadu Pelapor

Sementara itu, Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes Pol Bambang Suharyono dalam kesempatan tersebut menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bijak dalam menggunakan Medsos.

"Harapan kita agar masyarakat tetap bijak menggunakan medsos, karena segala informasi di media sosoal tersebar."

"Sangat cepat sehingga kita harus bijak jangan sampai termakan informasi yang tidak benar (hoax) atau lain sebagainya terutama jelang Pilkada, "pungkasnya. (*)