Pasokan Pangan Kurang, Juni 2024 Maluku Utara Alami Inflasi 3,21 Persen

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Per Juli 2024, Maluku Utara tercatat kembali mengalami Inflasi sebesar 2,96 persen.

Dan secara tahunan (year on year), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 107,85.

Sementara pada Juni 2024 kemarin, Inflasi Maluku Utara sebesar 3,21 persen.

Inflasi tertinggi terjadi Juli 2024 ini, yang melanda Kota Ternate sebesar 3,19 persen.

Baca juga: BPS Merilis Data Perkembangan Ekspor dan Impor Maluku Utara untuk Juni 2024

Sementara Inflasi terendah terjadi di Halmahera Tengah (Halteng) sebesar 1,91 persen.

Secara Regional Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua), Maluku Utara menduduki urutan 7 tingkat Inflasi tertinggi.

Plt Kepala BPS Maluku Utara, Nurhidayat Maskat mengatakan, fenomena perkembangan harga pangan menjadi pemicu Inflasi Maluku Utara di Juli 2024.

"Fluktuasi harga cabai merah, beras dan tomat di Halmahera Tengah dan Ternate mempengaruhi inflasi kali ini."

"Harga pangan mengalami kenaikan sejak awal hingga pertengahan Juli, "katanya, Jumat (2/8/2024).

Menurutnya, kenaikan harga dikarenakan pemasokan pangan berkurang dan harga pada produsen alami kenaikan.

Baca juga: Cegah Inflasi Pangan, Pemkab & Forkopimda Panen Raya Hortikultura di Desa Yayasan Morotai Malut

"Kenaikan harga ke produsen berdampak pada harga beras di beberapa daerah, tapi di Halmahera Timur masih stabil, "ungkapnya.

Selain itu, Inflasi Maluku Utara juga dipengaruhi naiknya indeks kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,34 persen.

"Dari 10 kelompok pengeluaran, hanya 1 kelompok yang deflasi, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, "tutupnya. (*)