Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

HUT ke 79 RI

Ditafiantika Ismail, Sosok Pembawa Baki pada Upacara HUT ke 79 Ri di Morotai Maluku Utara

Ditafiantika Ismail terpilih sebagai pembawa baki pada upacara HUT ke 79 RI di Pulau Morotai Malut. ia merupakan siswa kelas 3 SMA Negeri 1 Morotai

|
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Sitti Muthmainnah
Tribunternate.com//Fizri Nurdin
UPACARA: Ditafiantika Ismail, salah satu calon anggota Paskibraka pengibaran Bendera Merah Putih HUT ke 79 RI di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, yang nantinya bakal membawa Baki pada HUT RI tahun 2024 di Morotai, Senin (5/8/2024) 

TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI -Menjadi bagian dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Pasalnya, tak semua orang bisa mendapatkan kesempatan tersebut.

Seperti yang dirasakan oleh Ditafiantika Ismail, seorang siswi kelas 3 SMA Negeri 1 Morotai. Ia tidak menyangka bisa terpilih sebagai anggota Paskibraka HUT ke 79 RI Pulau Morotai tahun 2024.

Pada bangku Sekolah Dasar (SD), Ditafiantika bersekolah di SD Negeri Totodoku dan lulus pada 2019. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan menengahnya di SMP Negeri 2 Momojiu dan lulus pada 2022.

Ditafiantika merupakan putri dari pasangan Taufik Sarambae yang berprofesi sebagai Wiraswasta dan Sujaeda Kurung yang hanya Ibu Rumah Tangga (IRT).

Baca juga: Daftar Tiga Mahasiswi Kedokteran dari 34 Wanita Cantik yang Terima Uang dari Mantan Gubernur Malut

Perempuan kelahiran di Desa Joubela, Kecamatan Morotai Selatan itu, terpilih sebagai petugas pembawa baki bendera merah putih pada upacara HUT RI ke-79, 17 Agustus 2024.

"Kaget saat disuruh pelatih untuk bawa baki di saat latihan, senang bercampur haru, karena keinginan saya selama ini bisa terkabulkan," terangnya sambil tersenyum saat diwawancarai TribunTernate.com, Senin (5/8/2024).

Ditafiantika mengaku, ia pertama kali mengikuti seleksi Paskibraka saat kelas 2 SMA namun tidak lulus.

Dan kelulusannya di seleksi Paskibraka 2024 ini, merupakan langkah awal menuju apa yang di cita-citakan dia.

"Keinginan sejak lama untuk jadi seorang Paskibraka. Tahun kemarin saat kelas 2 tes juga cuman tidak lulus, tahun ini alhamdulillah saya lolos," ungkapnya.

"Selesai Paski mungkin saya merasa mempunyai dasar atau punya motivasi untuk jenjang selanjutnya. Keinginan saya itu, ikut tes Polwan," sambungnya.

Perempuan 16 tahun ini menceritakan, seleksi Paskibraka sangatlah ketat.

Bersama peserta lainnya, ia harus melewati proses seleksi yang dimulai dari tingkat sekolah, kecamatan, hingga kabupaten.

"Orang tua sangat mendukung, seleksinya ketat, jadi kita tes online langsung ke pusat, tes TWK dan lainnya," katanya.

Baca juga: Karena Hal Ini KPK Diminta Buka Penyelidikan Baru Kasus Mantan Gubernur Maluku Utara

"Makanya saya giat belajar dan alhamdulilah lulus," ujarnya.

Ia juga menuturkan, proses latihan Paskibraka tak mempengaruhi mata pelajaran di sekolah.

"Tidak, karena kita bisa bagi waktu, kami juga diizinkan dari sekolah, nanti kan menyusul, atau kami akan menyesuaikan dengan mata pelajaran dari sekolah,"pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved