Derap Nusantara
Balai ternak Baznas RI Wujudkan Kedaulatan Pangan
Salah satu Balai Ternak Baznas adalah Ponjen Tani di Desa Bomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, yang baru diresmikan pekan ini.
Mengingat potensi yang begitu menjanjikan itu, Baznas menargetkan setiap kabupaten atau kota minimal ada satu balai ternak, sehingga dengan demikian semua kebutuhan kebutuhan daging bagi masyarakat kita akan mampu dipenuhi secara mandiri.
Saat ini ada 36 balai ternak kambing yang sudah dirikan, termasuk beberapa di antaranya merupakan balai ternak ayam.
Dengan membagikan dana untuk modal usaha beternak ini, lembaga yang merupakan representasi hadirnya negara untuk menyauti kebutuhan warga itu tidak mewajibkan penerima untuk mengembalikan dana tersebut.
Meskipun demikian, para penerima bantuan tetap mendapatkan pendampingan, baik terkait teknis peternakan maupun manajemen modal dan penghasilan.
Dengan pendampingan intensif itu, program tersebut berjalan dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan warga yang selama ini berstatus sebagai mustahik, sehingga nantinya statusnya meningkat menjadi pemberi zakat alias menjadi orang mampu.
Ketika berstatus sebagai orang mampu, maka mereka memiliki kewajiban lain, yakni membantu orang yang belum mampu.
Melalui Balai Ternak Ponjen Tani ini, lembaga tersebut menyelenggarakan pemberdayaan produktif dan ekonomi produktif melalui balai ternak.
Balai ternak di Wonosobo ini memberdayakan 20 mustahik, masing-masing mendapatkan 19 ekor kambing.
Dari jumlah itu, separuhnya untuk penggemukan dan separuhnya merupakan indukan yang diupayakan untuk menghasilkan bibit berkualitas baik.
Pemerintah Kabupaten mengakui bahwa bantuan dari badan nirlaba itu sangat bermakna bagi pemerintah dan warga yang kini terus berupaya untuk mewujudkan kemakmuran dan mengentaskan penduduk miskin.
Karena itu, pemerintah daerah terus mengingatkan kepada warga penerima bantuan untuk menjalankan usahanya dengan serius dan penuh tanggung jawab, sehingga hasil yang diperoleh bukan hanya bernilai ekonomi, tetapi juga memiliki nilai ibadah di hadapan Allah SWT.
Pemerintah kabupaten juga optimistis bantuan untuk usaha ternak ini juga akan berdampak pada rata-rata lama sekolah di daerah itu, yang selama ini baru pada di tingkat SMP, nantinya akan terus meningkat seiring kemampuan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.
Pada akhirnya, pemkab optimistis, Wonosobo akan menjadi salah satu kabupaten yang berkontribusi besar bagi terwujudnya kedaulatan pangan dari sisi pemenuhan kebutuhan daging oleh warga sendiri.
Kolaborasi berbagai pihak memang menimbulkan optimisme besar untuk mewujudkan segala upaya pemerintah untuk memakmurkan warganya.
Sejumlah warga mengaku sangat berterima kasih dengan bantuan ternak ini, karena selama ini mereka beternak dengan fasilitas terbatas, dengan memelihara ternak milik orang lain, dengan sistem bagi hasil.
Dengan bantuan dan pendampingan tersebut, warga penerima tidak perlu bingung ketika menghadapi masalah teknis dengan ternak peliharaannya. (*)
(ANTARA/Heru Suyitno, 23 Agustus 2024