Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pilkada Maluku Utara 2024

Pj Sekprov Maluku Utara: Dorong Partisipasi Perempuan dan Gen Z dalam Pilkada 2024

Upaya peningkatan keterlibatan perempuan dalam politik terus didorong melalui tindakan afirmatif termasuk di Maluku Utara

Penulis: Sansul Sardi | Editor: Munawir Taoeda
Dok Biro Adpim Setda Pemprov Maluku Utara
PENGEMBANGAN: Foto bersama Pj Sekprov Maluku Utara, Abubakar Abdullah didampingi Kepala DP3A, Musrifah Alhadar dengan narasumber kegiatan, Senin (26/8/2024) 

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Wakili Pj Gubernur Maluku Utara, Pj Sekprov Maluku Utara, Abubakar Abdullah resmi membuka acara "Perempuan Cerdas Memilih", yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) di Villa Ria, Kelurahan Sasa, Kota Ternate, Senin (26/8/2024).

Dalam sambutannya, Pj Sekprov menekankan pentingnya peran perempuan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) sebagai bagian integral dari sistem demokrasi. 

Ia menegaskan bahwa partisipasi perempuan dalam Pemilu bukan hanya sekadar menggunakan hak pilih, tetapi juga berkontribusi dalam menentukan arah kebijakan publik yang berdampak pada kehidupan mereka.

"Pemilu adalah momen krusial bagi masyarakat untuk terlibat dalam pengambilan keputusan politik. Dengan partisipasi aktif, perempuan dapat memilih pemimpin yang benar-benar mewakili kepentingan mereka dan mendorong kebijakan yang berpihak pada perempuan dan anak," kata Abubakar Abdullah.

Baca juga: Pemkab Taliabu Maluku Utara Buka Pendaftaran CPNS 2024, Ada 135 Formasi yang Dibutuhkan

Ia juga menggarisbawahi pentingnya generasi muda, terutama Gen Z, untuk menjadi pemilih yang cerdas dan kritis dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang.

Ia mengajak mereka untuk memilih calon pemimpin yang peduli terhadap isu-isu perempuan, anak, dan kesetaraan gender.

"Gen Z harus menjadi pemilih yang cerdas, memilih pemimpin yang mampu menyelesaikan masalah daerah, khususnya terkait isu perempuan dan anak."

"Edukasi mengenai isu-isu ini harus terus digalakkan, bukan hanya kepada pemilih, tetapi juga kepada para calon pemimpin," tambahnya.

Ia juga menyampaikan program dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang berfokus pada peningkatan kapasitas politik berbasis kesetaraan gender.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik, baik pada perempuan maupun laki-laki, serta memperkuat partisipasi perempuan dalam berbagai bidang, termasuk politik.

"Harapan kami, Gen Z yang hadir di sini dapat menjadi pemilih yang peka terhadap isu-isu perempuan dan anak serta tidak terjebak dalam stereotip gender, sehingga dapat menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera di Maluku Utara," tuturnya.

Kepala DP3A Maluku Utara, Musrifa Alhadar, dalam kesempatan yang sama, menyoroti pentingnya keterwakilan perempuan dalam politik.

Ia menyebutkan bahwa upaya peningkatan keterlibatan perempuan dalam politik terus didorong melalui tindakan afirmatif yang mewajibkan partai politik mencalonkan sekurang-kurangnya 30 persen perempuan dalam pemilu, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017.

"Rendahnya keterwakilan politik perempuan berdampak pada minimnya regulasi yang berpihak pada kepentingan perempuan dan anak."

Baca juga: Pemprov Maluku Utara Siapkan Pjs Bupati Halmahera Selatan, Bassam Kasuba: Kita Sangat Siap

"Hal ini disebabkan oleh budaya patriarki yang masih kuat dan kurangnya pendidikan politik bagi perempuan. Oleh karena itu, kita perlu terus mendorong partisipasi perempuan dalam politik," ujar Musrifa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved