Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Derap Nusantara

Literasi Digital untuk Hindarkan Ancaman Obesitas Hingga Perundungan

Orang tua dapat menerapkan aplikasi pengontrol pada gawai untuk mengatur batas waktu harian pada perangkat anak

Editor: Munawir Taoeda
DOK ANTARA
Orang tua perlu menyediakan waktu bermain bagi anak-anak agar tidak terikat terus menerus pada pemakaian gawai yang berdampak pada kemampuan kognitif dan fisik. Anak-anak sedang bermain permainan edukatif di salah satu pusat perbelanjaan di Bekasi, Jawa Barat (14/9/2024). ANTARA/Zita Meirina 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Anak-anak yang hidup di zaman digital saat ini mengalami pengenalan terhadap media layar (screen time) lebih awal sebagai dampak penggunaan gawai oleh orang tua dan orang dewasa di sekelilingnya.

Menurut Unicef - Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa - banyak orang tua menggunakan waktu layar di gawai untuk menghibur atau mengalihkan perhatian anak-anak mereka saat mereka mengurus kebutuhan lainnya.

Cara ini memang berhasil. Layar menarik perhatian anak-anak dengan cara yang hampir tidak dapat dilakukan oleh hal lain, sehingga orang tua dapat sedikit beristirahat.
Namun, apa dampak layar terhadap otak anak-anak dan berapa lama waktu yang seharusnya mereka gunakan untuk menonton layar?

Menghabiskan waktu berlebihan di depan layar pada anak berdampak pada kesulitan berkonsentrasi, kurangnya kejernihan mental, dan pikiran yang terus melompat dari satu hal ke hal lain sering dikaitkan dengan kondisi yang disebut "otak berondong jagung" (popcorn brain).

Popcorn brain adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kondisi otak anak yang terbiasa dengan layar perangkat digital yang senantiasa merespons stimulus kuat hingga
otak meletup-letup.

Ketergantungan anak-anak yang sangat besar pada media layar telah menimbulkan masalah kesehatan masyarakat yang serius karena dapat membahayakan pertumbuhan kognitif, linguistik, dan sosial-emosional mereka.

Waktu layar orang tua tanpa disadari telah menjadi faktor prediktor kuat terhadap perilaku waktu layar anak. Waktu layar merujuk pada waktu dimana anak menghabiskan waktu di depan layar atau screen, baik itu movie theater screen, smart phone, tablet, komputer, atau layar lainnya yang menampilkan gambar bergerak.

Patricia Kuhl, salah satu ilmuwan otak terkemuka di dunia dan melakukan eksperimen dengan lebih dari 4.000 bayi setiap tahun. "Yang kami temukan adalah bahwa bayi kecil, yang berusia di bawah satu tahun, tidak belajar dari mesin."

Bahkan, Patricia menyatakan jika orang tua menunjukkan video yang menarik, perbedaan dalam pembelajarannya sangat luar biasa. "Anda mendapatkan pembelajaran jenius dari manusia yang hidup, dan Anda tidak mendapatkan pembelajaran sama sekali dari mesin."

Mungkin itulah sebabnya Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan tidak ada waktu menonton layar bagi bayi di bawah usia 2 tahun dan tidak lebih dari satu jam waktu menonton layar sehari bagi mereka yang berusia 2 hingga 4 tahun.

Sementara itu, American Academy of Pediatrics (AAP) malah menyarankan agar anak di bawah usia 2 tahun tidak diberikan screen time sama sekali. Pada usia 5 tahun ke atas, anak dapat diperkenalkan dengan waktu layar yang sedikit lebih lama, tetapi tetap dibatasi.

Untuk membatasi waktu layar, orang tua dapat menetapkan area bebas gawai, seperti ruang makan dan kamar tidur. Orang tua dapat menerapkan aplikasi pengontrol pada gawai untuk mengatur batas waktu harian pada perangkat anak.

Sebelum mengizinkan anak menggunakan gawai, pastikan bahwa program atau konten yang diakses aman dan memiliki rating yang baik.Orang tua dapat mengajak anak berdiskusi tentang program yang ditonton serta mengaktifkan opsi filter untuk konten-konten yang tidak aman ditonton anak-anak.

Efek waktu layar

Anak-anak paling baik belajar melalui interaksi dengan orang lain dan bukan melalui layar sehingga orang tua dan dewasa di sekitarnya. Dampak waktu layar berpengaruh pada otak dan perilaku anak-anak, namun banyak orang tua yang menyerah ketika anaknya mengamuk meminta tablet.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved