Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pilkada Maluku Utara 2024

Polda Maluku Utara Gandeng Tokoh Lintas Agama hingga Masyarakat Wujudkan Pilkada 2024 Damai

Polda Maluku Utara melakukan pertemuan dengan sejumlah elemen masyarakat sebagai upaya mewujudkan Pilkada 2024 Damai

Penulis: Randi Basri | Editor: Sitti Muthmainnah
Dok. Humas Polda Maluku Utara
Polda Maluku Utara menggelar pertemuan dengan elemen masyarakat di Bela Hotel, Kota Ternate guna mewujudkan Pilkada 2024 damai, Kamis (10/10/2024). 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE- Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara menggelar pertemuan bersama elemen masyarakat Provinsi Maluku Utara di Bela Hotel, Kelurahan Jati, Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis (10/10/2024).

Kapolda Maluku Utara Irjen Pol Midi Siswoko mengatakan, pertemuan ini memiliki makna penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama Pilkada 2024.

“Perlu adanya koordinasi dan konsolidasi guna ciptakan Pilkada damai,” ucap Midi Siswoko saat memberikan arahan.

Baca juga: Kronologi Oknum Polisi di Ternate Maluku Utara Diduga Sebar Video Syur Mantan Kekasih

Ia menuturkan, keterlibatan pemerintah daerah, TNI/Polri, tokoh agama dan tokoh masyarakat adalah kunci meredam potensi konflik Pilkada.

"Saya mengajak kepada semua lapisan masyarakat dan stakeholder untuk menciptakan situasi kondusif di Pilkada 2024," ajak Midi.

Terpisah , Gubernur Maluku Utara H Samsuddin A Kadir mengungkapan, pentingnya ikatan silaturahmi dari berbagai lintas etnis di Maluku Utara untuk menjamin situasi yang kondusif selama Pilkada 2024.

“Dengan keterlibatan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan diharapkan ada kesamaan persepsi," ujar Samsuddin.

Baca juga: Liga 1, Tim Verifikasi PSSI dan LIB Tinjau Stadion Gelora Kie Raha Ternate Homebase Malut United

Samsuddin berharap, perbedaan sikap politik menjadi sumber kekuatan mempererat hubungan sosial dan pertalian etnis demi kemajuan Provinsi Maluku Utara.

"Jangan karena berbeda pilihan politik, kita akhirnya tercerai-berai dan menghambat progres pembangunan di Maluku Utara,” pungkasnya.

Kegiatan tersebut ditutup dengan doa bersama antar umat beragama di Maluku Utara. Yakni, Islam, katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu.(*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved