Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Sofifi

Refleksi 25 Tahun Maluku Utara: DPRD Dorong Optimalisasi Pelayanan Publik dan Pembangunan Sofifi

DPRD Dorong Optimalisasi Pelayanan Publik dan Pembangunan Sofifi di peringatan 25 tahun HUT Provinsi Maluku Utara pada Oktober 2024

Penulis: Sansul Sardi | Editor: Sitti Muthmainnah
Dok: Humas DPRD Maluku Utara
Suasana rapat paripurna HUT provinsi Maluku Utara ke-25 yang berlangsung di gedung DPRD di Sofifi. 

TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI – Peringatan HUT Provinsi Maluku Utara ke 25 Tahun menjadi momen perenungan dan perbaikan.

Hal tersebut ditegaskan Ketua DPRD Maluku Utara sementara Maria Silfi Deyabora Tongo-Tongo, dalam pidatonya di rapat paripurna peringatan HUT Provinsi Malut di gedung DPRD, Sabtu (12/10/2024).

“HUT bukan hanya ajang seremonial, tetapi juga waktu yang tepat untuk kita lebih bijak dalam berkarya dan mengabdi demi kemajuan provinsi ini,” ujar Maria Silfi.

Baca juga: Demokrat Buka Opsi Sarbin Sahe Cagub Maluku Utara Gantikan Benny Laos, Cawagub Sherly Tjoanda

Dalam pidatonya, Maria mengingatkan pentingnya mengenang perjuangan para pejuang pemekaran yang telah berjuang tanpa pamrih demi terbentuknya Provinsi Maluku Utara.

"Para pejuang pemekaran telah meletakkan dasar-dasar yang memungkinkan kita meraih apa yang kita miliki hari ini. Kita harus menghormati jejak perjuangan mereka, agar tidak dianggap sebagai bangsa yang lupa akan sejarah," katanya.

Menurut Maria, peringatan HUT ke-25 ini juga harus menjadi momentum untuk introspeksi dan evaluasi, serta membangkitkan kembali semangat pengabdian dalam membangun provinsi ini.

Ia mengajak semua pihak untuk merenungkan perjuangan panjang yang dimulai sejak era 50-an dan 60-an, di mana para pejuang tanpa kenal lelah memperjuangkan pemekaran Maluku Utara.

“Pekikan para pemuda dan mahasiswa di akhir 90-an, yang menuntut pemekaran, akhirnya membuahkan hasil. Pada 12 Oktober 1999, sejarah mencatat dimulainya babak baru bagi Maluku Utara, dengan Sofifi ditetapkan sebagai ibu kota,” tambah Maria.

Namun, Maria mempertanyakan perkembangan Sofifi sebagai ibu kota provinsi saat ini. Meskipun secara de jure dan de facto Sofifi adalah ibu kota, ia menilai sebagian besar aktivitas pemerintahan masih terpusat di Ternate.

"Kita masih terjebak dengan mentalitas Ternate-sentris, padahal sudah 25 tahun Maluku Utara berdiri," ujarnya.

Baca juga: Diskusi Pencegahan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme di Ternate Maluku Utara

Ia mendukung penuh kebijakan pemerintah untuk memindahkan seluruh aktivitas pemerintahan dan menghapus kantor perwakilan di Ternate, guna meningkatkan pelayanan publik dan memastikan Sofifi berfungsi sebagai ibu kota provinsi.

Menurutnya, ketidakfokusan pada Sofifi telah berdampak pada rendahnya indeks pelayanan publik di Maluku Utara. Meskipun, indeks kebahagiaan provinsi Maluku Utara tercatat tinggi, Maria menekankan tugas pemerintah selanjutnya adalah memastikan kesejahteraan dan kebahagiaan merata ke seluruh lapisan masyarakat.

"Bahagia harus dirasakan oleh seluruh warga. Pelayanan pendidikan dan kesehatan harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah,” tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved