Halmahera Selatan
Enam Tahun Beroperasi, BPRS Saruma Sejahtera Halmahera Selatan Baru Deviden Rp700 Juta
BPRS Saruma Sejahtera Halmahera Selatan Baru Deviden Rp700 Juta selama 6 tahun beroperasi
Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Saruma Sejahtera, Halmahera Selatan baru mendapat deviden Rp700 juta lebih.
Sekda Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara Safiun Radjulan mengungkapkan, jumlah deviden tersebut terhitung sejak BPRS didirikan tahun 2018 hingga 2024 atau sekitar 6 tahun dioperasikan.
"Dari laporan yang kami terima, deviden BPRS itu baru sekitar Rp700 juta lebih. Itu sejak didirikan tahun 2018 lalu," ujar Safiun, Rabu (23/10/2024).
Baca juga: Berikut Capaian PKBM Were Mandiri Halmahera Tengah Maluku Utara Selama 14 Tahun Berdiri
Safiun mengaku, total penyertaan modal oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan ke BPRS, tercatat sebanyak Rp20 miliar yang dilakukan dari tahun 2018 sampai 2023.
"Sudah Rp20 miliar penyertaan modal ke BPRS, terkahir tahun 2023 itu sekita Rp1 miliar lebih," akuinya.
Pada tahun 2023, BPRS Saruma Sejahtera disebut mengalami kerugian sebanyak Rp7,2 miliar.
Kemudian pada semeter pertama tahun anggaran 2024, pihak manajemen mengklaim BPRS mendapat laba Rp2,1 miliar.
Safiun mengatakan, jumlah dana yang diberikan Pemkab Halmahera Selatan dengan jumlah keuntungan bisinis BPRS, belum seimbang.
Sehingga, Bank daerah tersebut mengalami kerugian setiap tahun dan direkomendasikan KPK untuk ditutup secara parmanen.
"Makanya kita minta ke (pihak manajemen) BPRS membuat telaah perkembangan Bank untuk kita laporkan ke KPK," jelasnya.
Baca juga: Peran Aktif Kakanwil Kemenkumham Malut Andi Taletting di Pelatihan Integritas Prestasi Batch II
Tidak berbeda jauh dengan BPRS Saruma Sejahtera, Perusahaan Daerah (Perusda) Primaniaga juga tercatat mengalami kerugian setiap tahun.
Menurut Safiun, Primaniaga mulanya bergerak di usaha jual beli ikan tuna. Seiring berjalannya waktu, mengalihkan usaha ke jual beli beras.
"Tapi kan tidak pernah untung. Padahal setiap tahun ada penyertaan modal dari pemerintah. Ini yang menjadi perhatian KPK dan direkomendasikan untuk ditutup," pungkasnya. (*)
Pelayanan Dinilai Buruk, Mahasiswa Geruduk Puskesmas Indari Halmahera Selatan |
![]() |
---|
Fakta-fakta 10 Siswa Sekolah Unggulan di Halsel Keracunan Makanan: Muntah hingga Pusing usai Sarapan |
![]() |
---|
Aksi Protes, Warga Halmahera Selatan Palang Jalan Buntut Lahan Belum Dibayar |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: 10 Siswa Sekolah Unggulan Halmahera Selatan Keracunan Makanan |
![]() |
---|
Adi Adam dan Hastomo Bakri Ditunjuk Pimpin GP PARMUSI Halmahera Selatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.