Pelajar Terjangkit Sifilis
Puluhan Pelajar Terjangkit Sifilis, Ini Saran Ketua Komisi I DPRD Halmahera Selatan Sagaf Hi Taha
Dinas Kesehatan Halmahera Selatan diminta gencar lakukan sosialisasi bahaya pergaulan bebas dan dampak yang ditimbulkan
Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Ketua Kimisi I DPRD Kabupaten Halmahera Selatan Sagaf A. Hi. Taha menyarankan pemerintah daerah membuat aturan untuk mengatasi penyebaran penyakit sifilis yang menjangkiti puluhan pelajar di Halsel, Maluku Utara.
"Bila perlu Pemerintah Kabupaten Halsel menerbitkan perkada (peraturan kepala daerah) terkait edukasi dan perlindungan pergaulan bebas di kalangan remaja," kata Sagaf, Jumat (8/11/2024).
Sifilis atau yang juga dikenal sebagai raja singa adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Politikus Partai Golkar itu menilai, terungkapnya 30 pelajar di Halmahera Selatan mengidap Sifilis merupakan alarm buruk.
Menurutnya itu pertanda pergaulan bebas di kalangan pelajar di Halsel saat ini sudah sangat membahayakan.
Sagaf pun meminta perlu ada langkah-langkah nyata yang melibatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan, orangtua dan elemen masyarakat lain untuk mengatasi fenomena tersebut.
"Program pendidikan karakter bagi remaja dan pelajar perlu dilaksanakan lebih serius. Misalnya konseling, bimbingan dan sosialiasi bahaya pergaulan bebas," imbuhnya.
Komisi I DPRD Halmahera Selatan berharap dinas kesehatan setempat segera berkoordinasi dengan pihak sekolah di semua jenjang untuk terus mensosialisasikan bahaya pergaulan bebas dan dampak yang ditimbulkan.
"Selaku mitra kerja Komisi I, kami berharap dinas kesehatan tak henti-hentinya menyosialisasikan bahaya pergaualan bebas di setiap sekolah. Ini harus digencarkan," tandasnya.
Terungkapnya kasus 30 pelajar di Halsel mengidap sifilis pertama kali dibeberkan Kepala Dinas Kesehatan Halmahera Selatan Asia Hasyim pada Rabu (6/11/2024).
Menurut Asia Hasym, hal itu terungkap setelah pihaknya melakukan screening kesehatan di 31 SMP dan SMA di Halsel dalam rentang waktu September - Oktober 2024.
Ke-30 pelajar tersebut semuanya laki-laki. Usia mereka mulai dari 15, 16 dan 17 tahun.
Berdasarkan temuan itu, Asia Hasyim mengatakan, pihaknya terus mengidentifikasi penyebaran penyakit Sifilis kepada para pelajar.
Identifikasi sifilis ini rencananya dilakukan ke semua SMP dan SMA di seluruh kecamatan di Halsel.
"Kami akan melakukan screening kesehatan di seluruh SMP dan SMA. Sejauh ini baru dilakukan di 31 sekolah," kata Asia, Jumat (8/11/2024).
Selain screening, Asia juga mengatakan pihaknya juga akan melakukan sosialisasi bahaya seks bebas.
"Sosialisasi ini penting, kami akan laksanakan ke setiap sekolah-sekolah yang ada," ujarnya.
Tentang Sifilis
Penyakit Sifilis dapat ditularkan melalui kontak seksual, kontak langsung dengan penderita atau dari ibu hamil ke janin.
Gejala sifilis umumnya dimulai dengan luka yang tidak nyeri di sekitar alat kelamin, dubur, atau mulut.
Gejala lainnya yang dapat muncul antara lain bercak merah yang gatal, rambut rontok, demam, sakit tenggorokan, berat badan turun hingga sakit kepala.
Sifilis dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan cepat, seperti kerusakan jantung, tumor, infeksi HIV, dan gangguan kehamilan.
Pengobatan sifilis dilakukan dengan antibiotik yang disuntikkan ke dalam otot. (*)
Fakta-Fakta Puluhan Pelajar di Halmahera Selatan Idap Sifilis, Usia 15 - 17 Tahun |
![]() |
---|
30 Pelajar Idap Sifilis, DPRD Minta Dinkes Halmahera Selatan Perkuat Kerja Lintas Sektor |
![]() |
---|
SMP dan SMA Se-Halmahera Selatan Jadi Sasaran Identifikasi Sifilis, Ini Alasannya |
![]() |
---|
30 Pelajar di Halmahera Selatan Malut Idap Sifilis: Tidak Hanya Kontak Seksual, Begini Penularannya |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: 30 Pelajar di Halmahera Selatan Idap Sifilis, Asia Hasyim: Ini Hasil Screening |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.