Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pilgub Maluku Utara 2024

Pilkada Malut 2024: Ini Kebijakan Sherly - Sarbin Atasi Kerusakan Ekosistem Akibat Aktivitas Tambang

Sherly Tjoanda: "Jika saya jadi Gubernur Maluku Utara, saya akan berada di garda terdepan untuk mengadvokasi, pelestarian lingkungan hidup"

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
Tangkapan layar Tribunternate.com
PILKADA: Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Maluku Utara nomor urut 4 Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe pada debat publik kedua, Selasa (19/11/2024) 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Maluku Utara nomor urut 4, Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe (Sherly-Sarbin) hadir pada debat publik kedua di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) di Kota Ternate, Selasa (19/11/2024).

Pada lanjutan debat ini, Paslon 1, 2, 3 dan 4 season pertama dengan sub tema berbeda.

Untuk Paslon Sherly - Sarbin diberikan pertanyaan dengan sub tema terkait kerusakan ekosistem akibat pertambangan.

Pertanyaan:

Bagaimana kebijakan Paslon 4 untuk memastikan aktivitas pertambangan tidak merusak ekosistem, yang mendukung sistem kehidupan masyarakat?

Baca juga: Hendra Kamarullah Minta Bawaslu Halmahera Selatan Tindak PPK Jika Nakal di Pilkada 2024

Sherly pun menjawab dengan waktu yang diberikan

Kata Sherly, jika diberikan kesempatan bersama wakilnya Sharbin Sehe memimpin Maluku Utara, maka dari sisi lingkungan menjadi salah satu program garda terdepan.

"Jika saya jadi Gubernur Maluku Utara, saya akan berada di garda terdepan untuk mengadvokasi, pelestarian lingkungan hidup untuk Maluku Utara yang kita cinta, untuk masa depan anak cucu kita  dan saya pun akan mengakvokasi masyarakat, "katanya.

Ia pun dengan tegas menggambarkan situasi yang terjadi, akibat dari aktivitas pertambangan.

Misalnya di teluk weda Halmahera Tengah, yang mana ada pencemaran lingkungan akibat dari aktivitas pertambangan di sekitar.

"Saya tidak mau apa yang terjadi di teluk Weda dan teluk Buli, di mana lautan tercemar dengan logam berat cukup tinggi, nikel dan tembaga."

"Dan saya juga tidak mau terjadi dengan deporestasi, di mana penambagan hutan menyebabkan banjir."

"Menyebabkan kita kehilangan aneka ragaman hayati, dan secara polusi udara kita pun saat ini di masyarakat di lingkungan tambang polusi udara kurang baik, "tegasnya.

Adanya itu, solusinya ialah melakukan pencegahan dengan memasang alat modern, juga reklamasi dan reboisasi di wilayah terdampak.

Baca juga: Hendra Kamarullah Minta Bawaslu Halmahera Selatan Tindak PPK Jika Nakal di Pilkada 2024

"Salah satu pencegahannya dengan membuat/memasang alat-alat, untuk melihat kebersihan udara dengan menggunakan aplikasi."

"Sehingga masyarakat bisa mengukur keberhasilan udara di sekitar lingkungan tambang, dan juga dampak dari logam berat itu merusak biota laut dan terumbu karang, tapi juga menganggu kesehatan manusia."

"Dan untuk darat, salah satu solusinya bisa melakukan reklamasi dan reboisasi, sehingga dampak buruk bisa di eliminasi, "pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved