Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kecelakaan Speedboat

Cerita Orang Tua Korban Selamat Ledakan Speedboat Basarnas Ternate

Ryan Azur Sakti Ali dan seorang rekannya bertahan di atas laut hampir satu jam, sebelum akhirnya dievakuasi petugas, "cerita Juhmira

Penulis: M Julfikram Suhadi | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/M Julfikram Suhadi
INSIDEN: Ryan Azur Sakti Ali sedang terbaring di tempat tidur RSUD Chasan Boesoirie Ternate, Senin (3/2/2025). Ia merupakan salah satu korban selamat pada insiden meledaknya kapal Basarnas Ternate 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Cerita Juhmira, Ibu Ryan Azur Sakti Ali, korban selamat ledakan speedboat Basarnas Ternate.

Kepada TribunTernate.com, Juhmaria mengungkapkan detik-detik meledaknya speedboat di perairan Kota Tidore Kepulauan.

Cerita Juhmaria di dapat dari Ryan Azur Sakti Ali, sebelum ai dirawat di RSUD Chasan Boesoirie Ternate, Senin (3/2/2025).

Bermula anaknya mencari alat penerangan (senter) di belakang speedboat, guna kepentingan pencarian korban nelayan yang hilang.

Baca juga: BREAKING NEWS : Daftar Korban Kecelakaan Speedboat Basarnas Ternate, 1 Jurnalis dalam Pencarian

"Berselang beberapa lama ledakan terjadi, hingga akhirnya anak saya dan penumpang lain terlempar (ke laut), "katanya.

INSIDEN: Ryan Azur Sakti Ali sedang terbaring di tempat tidur RSUD Chasan Boesoirie Ternate, Senin (3/2/2025). Ia merupakan salah satu korban selamat pada insiden meledaknya kapal Basarnas Ternate
INSIDEN: Ryan Azur Sakti Ali sedang terbaring di tempat tidur RSUD Chasan Boesoirie Ternate, Senin (3/2/2025). Ia merupakan salah satu korban selamat pada insiden meledaknya kapal Basarnas Ternate (Tribunternate.com/M Julfikram Suhadi)

Saat terlempar, lanjut Juhmira, anaknya yang merupakan Tim SAR Gabungan dari Basarnas Ternate itu sempat tak sadarkan diri.

"Dia sempat tak sadarkan diri, dan begitu sadar, dia sudah di dalam air."

"Saat itu, anak saya ini dan temannya bertahan di atas air hingga hampir satu jam."

"Beruntung ada kapal (dari bacan) yang lewat, kemudian anak saya dan temannya meminta bantuan."

"Teman anak saya sempat menolong dua korban lainnya yang sudah meninggal."

"Mereka berdua bertahan di atas laut hampir satu jam, hingga akhirnya dievakuasi petugas, "paparnya.

Lebih lanjut, Juhmira menceritakan bahwa saat itu anaknya tak bisa berbuat banyak. 

"Anak saya bilang dia tak bisa berbuat banyak karena dalam posisi cedera (patah kaki)."

"Namun masih ada temannya yang melakukan pertolongan terhadap korban lain yang sudah meninggal dunia."

"Dengan cara menggenggam tangan mereka, sampai kapal datang untuk melakukan pertolongan, "kisahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved