Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Halmahera Tengah

DPRD Halmahera Tengah Bersua PT IWIP dan PT META, Ini yang Dibahas

Salah satu pembahasan antara DPRD Halmahera Tengah, Maluku Utara dengan PT IWIP adalah pengelolaan sampah

Penulis: Faisal Didi | Editor: Munawir Taoeda
Dok Humas DPRD Halmahera Tengah
KERJA SAMA: Suasana pertemuan DPRD Halmahera Tengah, Maluku Utara dengan Manajemen PT IWIP dan PT META Sepoh, Kamis (13/2/2025). Banyak hal yang dibahas, satu di antaranya rekrutemen tenaga kerja 

TRIBUNTERNATE.COM, WEDA - DPRD Halmahera Tengah melakukan kunjungan kerja (Kunjer) ke PT IWIP dan PT META Sepoh.

Kunker ini dipimpin Wakil Ketua I DPRD Halmahera Tengah Munadi Kilkoda, yang didampingi Wakil Ketua Komisi I DPRD Halmahera Tengah, Putra Sian Arimawa serta anggota DPRD lainnya yakni Sadri Kobul dan Kabir Kahar, Kamis (13/2/2025).

Dalam kunjungan ke PT IWIP, DPRD menyoroti insiden kecelakaan kerja yang menimpa dua karyawan PT RIM.

Putra Arimawa mengatakan, pihaknya meminta klarifikasi terkait kronologi kejadian tersebut.

Baca juga: Mengenal Yudo Setiawan, Pria Kelahiran Banyuwangi yang Jabat Kades Kluting Jaya Halmahera Tengah

"Kami ingin dapat penjelasan dari pihak perusahaan, selain itu kami juga mengusulkan solusi terkait permasalahan sampah di kawasan lingkar tambang, "ujar Putra Arimawa.

Manajemen PT IWIP menjelaskan bahwa investigasi kecelakaan sedang ditangani Kepala Teknik Tambang (KTT) dan Inspektur Pertambangan.

 "Jaminan kematian untuk korban telah kami urus, dan akan segera diserahkan ke ahli waris, "ungkap perwakilan PT IWIP.

Mengenai pengelolaan sampah, PT IWIP telah menyiapkan armada untuk mengangkut sampah setiap lima hari sekali.

Dan memiliki rencana jangka panjang untuk optimalisasi pengelolaan limbah, di Kecamatan Weda Tengah.

"DPR sarankan ke IWIP supaya diangkut setiap 2 kali dalam 1 minggu di wilayah Desa Lelilef, Desa lokulamo dan Desa Gemaf, "sambung perwakilan PT IWIP.

Selanjutnya, dalam pertemuan dengan PT META Sepoh, DPRD menyoroti kebijakan perekrutan tenaga kerja yang dinilai kurang melibatkan masyarakat lokal.

Menurut mereka, tenaga kerja di PT META lebih banyak berasal dari luar Halmahera Tengah bahkan luar Maluku Utara.

"Kami meminta manajemen PT META mengevaluasi kebijakan ini. Jika tidak ada langkah perbaikan, DPRD dan Pemda akan mengambil tindakan tegas, "kata Putra Sian Arimawa.

Menanggapi hal ini, PJO PT META Hartono menjelaskan bahwa kebutuhan utama perusahaan adalah operator alat berat.

Baca juga: Polisi Sita 420 Kantong Cap Tikus Siap Edar ke Halmahera Tengah

"Kami sudah berupaya membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar, dengan berkomunikasi bersama humas perusahaan dan desa setempat, namun jumlah pelamar dari daerah ini masih sangat sedikit, "kata perwakilan PT META Sepoh.

Karena kebutuhan operasional yang mendesak, perusahaan akhirnya merekrut tenaga kerja dari luar Halmahera Tengah agar produksi tetap berjalan.

"DPRD berharap perusahaan tambang di daerah tersebut dapat lebih memberdayakan tenaga kerja lokal, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, "tandas perwakilan PT META Sepoh. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved