Sherly Laos ke Mendiang Benny Laos Usai Tes Kesehatan: Doain Ya Papi, Semoga Lancar Sampai Hari H

Saya tidak pernah membayangkan hidup saya akan berubah secepat ini. Kehilangan suami adalah pukulan terberat yang pernah saya alami. 

@benny.laos bukan hanya pasangan hidup saya, tetapi juga ayah bagi anak-anak kami, tempat saya berbagi suka dan duka, serta sosok yang selalu mendukung saya dalam setiap langkah.

Sherly Laos juga menulis, bahwa usai pukulan terberat yang dialami tersebut, ia harus melanjutkan hidupnya untuk diri sendiri dan ketiga anaknya.

Saya tidak pernah membayangkan hidup saya akan berubah secepat ini. Kehilangan suami adalah pukulan terberat yang pernah saya alami. @benny.laos bukan hanya pasangan hidup saya, tetapi juga ayah bagi anak-anak kami, tempat saya berbagi suka dan duka, serta sosok yang selalu mendukung saya dalam setiap langkah.

Tapi takdir berkata lain. Saya harus melanjutkan hidup, bukan hanya untuk diri saya sendiri, tetapi terutama untuk ketiga anak kami. 

Mereka kehilangan ayah, dan saya harus mengisi peran itu—menjadi ibu sekaligus ayah bagi mereka. Berat? Tentu saja. 

Ada malam-malam ketika saya menangis sendiri, merasa rindu, merasa takut, merasa tak sanggup. Tapi setiap kali saya melihat koko, cece en edrick, saya tahu saya tidak bisa menyerah.

Selain itu, Sherly Laos juga menulis soal tanggung jawab lain selain menjadi Ibu, yakni amanah besar sebagai Gubernur Maluku Utara.

Di saat yang sama, amanah besar lain datang dalam hidup saya: menjadi gubernur Maluku Utara. Saya datang tanpa pengalaman birokrasi, hanya dengan niat tulus untuk bekerja dan belajar. 

Bukan tugas yang mudah, tetapi saya percaya, jika saya bisa menghadapi kehilangan terbesar dalam hidup saya, maka saya juga bisa menghadapi tantangan ini.

Kendati bukan hal yang mudah, Sherly Laos mengungkapkan bahwa kekuatanya bersal dari cinta kepala keluarga dan Masyarakat Maluku Utara.

Menjadi orang tua tunggal dan memimpin daerah dalam waktu yang bersamaan adalah perjalanan yang penuh ujian. Kadang saya bertanya-tanya, apakah saya cukup kuat?

Tapi saya selalu menemukan jawabannya dalam hati: kekuatan saya berasal dari cinta. Cinta saya kepada anak-anak, kepada suami, kepada masyarakat yang telah mempercayakan amanah ini kepada saya.

Saya tidak sempurna. Saya tidak selalu tahu semua jawaban. Tapi satu hal yang saya yakini: selama Sang Pencipta, Sang Pemilik hidup bersama saya, saya tidak akan goyah. 

Saya mungkin lelah, tapi saya tidak akan menyerah. Saya mungkin jatuh, tapi saya akan selalu bangkit. Karena saya tahu, saya tidak sendiri. Ada doa, ada harapan, ada tangan-tangan yang siap membantu.

Hidup memang tidak mudah, tetapi saya percaya, dengan keyakinan, ketulusan, dan kerja keras, semuanya bisa kita lalui. Saya memilih untuk terus berjalan. Bukan karena saya tidak takut, tetapi karena saya tahu ada Tuhan yang selalu bersama saya …

Get well soon my baby girl … Tulis Sherly Laos. (*)