Pemprov Malut
Jelang Lebaran Sherly Laos Terjun ke Pasar, Bareng Kapolda Malut Serius Diskusi dengan Pedagang
Sherly Tjoanda dan Kapolda Maluku Utara, Brigjen Pol Drs. Waris Agono, M.Si melakukan kunjungan ke Pasar Higienis Ternate.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Dalam konsultasinya dengan sang menteri, Sherly Laos menananyakan beberapa hal.
Di antaranya soal Sekolah Garuda, Sekolah Rakyat, beasiswa, serta pembangunan kampus.
Sherly Laos juga menceritakan soal Universitas Khairun yang berada di Ternate, sedangkan ibu kota Maluku Utara adalah Sofifi.
Sang gubernur menceritakan bahwa kondisi biaya hidup di Ternate terlalu tinggi dan Sofifi yang terlalu sepi.
"Kan ini sekarang Universitas Khairun adanya di Ternate, sedangkan ibu kotanya itu kan adanya di Sofifi."
"Dan biaya hidup di Kota Ternate itu sangat tinggi, sehingga mungkin (diadakan program) kuliahnya gratis," ujar Sherly Laos.
"Berapa jauh?" tanya sang menteri.
"Harus menyeberang sejam jalur laut. Sedangkan biaya hidup di Sofifi itu jauh lebih rendah dan lahannya itu lebih luas."
"Karena selama ini ibu kotanya sepi, sehingga living cost untuk mahasiswa dari kabupaten/kota lain untuk tinggal di Ternate itu paling murah Rp 1.000.000 dan biaya makannya mungkin Rp 1.500.000," jelas Sherly Laos.
Brian Yuliarto pun memberi saran agar Unkhair juga membuka cabang beberapa jurusan di Sofifi.
"Atau Khairun bikin saja di Sofifi, beberapa kelas," saran Brian Yuliarto.
"Perpanjangan saja, cabang," timpal Sherly Laos.
Diketahui, tiga poin penting yang menjadi bahan diskusi Sherly Laos dan Brian Yuliarto antara lain:
- Peningkatan kualitas Fasilitas kampus
- Beasiswa untuk calon mahasiswa Pra Sejahtera
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.