Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Sosok

Sosok Anggota DPRD Ternate Nurlaela Syarif, Eks Jurnalis yang Kini Jadi Politikus

Mengenal Nurlaela Syarif,  Anggota DPRD Kota Ternate yang tak asing lagi bagi kalangan masyarakat

Tribunternate.com
SOSOK - Anggota DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif. 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE-- Mengenal Nurlaela Syarif,  Anggota DPRD Kota Ternate yang tak asing lagi bagi kalangan masyarakat.

Nurlaela sendiri pernah menempuh pendidikan S1 jurnalistik di Institut Ilmu sosial dan Politik, Isip Jakarta.

Lalu, S2 Public Relation Universitas Trisaksi Jakarta dan S3 Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta.

Baca juga: Fraksi Golkar DPRD Maluku Utara Tolak Wacana Hak Angket

Nurlaela Syarif dikenal sebagai sosok yang aspiratif. Namanya menjadi tameng di media sosial setelah merespons sejumlah persoalan yang kerap dikeluhkan masyarakat, baik persoalan pendidikan, kesehatan, maupun persoalan sosial lainnya.

Sebelum menjadi anggota DPRD, ia pernah menggeluti dunia jurnalistik di sejumlah media ternama tanah air.

Seperti Harian Republika Jakarta yang dikenal sebagai koran muslim terbesar di Indonesia saat itu, kemudian reporter Metro TV Jakarta, Gamalama TV Ternate.

Bahkan, sejak duduk di bangku SMP sudah menjadi penyiar radio swasta di Kota Ternate.

Tak hanya itu, fakta menarik lainnya mengungkap Nurlaela diketahui sebagai seorang dosen, dan mengajar di program studi Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU).

Selain itu, Nurlaela dikenal aktif dalam organisasi seperti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Nusantara, Lemkari Karate-do, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku Utara, Majelis Taklim Kota Ternate (BMKT), Gerakan Literasi, dan Talas Anti Narkoba serta sejumlah organisasi lainnya.

Dalam perjalanannya, ia menjadi anggota DPRD Kota Ternate 2014-2019. Terpilih kembali menjadi anggota DPRD Kota Ternate 2019-2024.

Semasa duduk di parlemen, ia kerap merespon berbagai persoalan seperti anak putus sekolah, KDRT, keluhan air PAM, penataan pasar, memperjuangkan hak ibu-ibu pasar, memerangi pungli yang marjalela.

Dan ketiga kalinya Nurlaela Syarif kembali dipercayakan masyarakat pada Pileg 2024, dan dilantik pada tanggal 17 September 2024

Sepak terjang politik Nurlaela tak diragukan lagi. Meski ia sudah berulang kali mendapat kesempatan menduduki kursi parlemen Kota Ternate, itu tak mengurung semangatnya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Terlebih, di wilayah Indonesia Timur, khususnya di Maluku Utara, Nurlela menyebut, daerah ini masih kuat dengan budaya patriarki yang lebih menekankan peran laki-laki dalam sektor publik.

"Perempuan sering ditempatkan di ranah privat karena rendahnya pembangunan dan stigma negatif yang melekat pada mereka di Maluku Utara."

"Oleh karena itu, kebijakan afirmatif dalam pendidikan, politik, sumber daya manusia, dan kesehatan perlu mendapatkan perhatian serius," ujarnya.

Bukan tanpa alasan, pernyataan Nurlaela itu berdasarkan data kependudukan. Di mana, jumlah perempuan mencapai sekitar 60 persen dari total penduduk provinsi tersebut.

Lebih lanjut, dari berbagai informasi yang dihimpun, Nurlaela adalah salah satu tokoh perempuan yang aktif di Maluku Utara

Ia adalah anggota DPRD Kota Ternate, yang vokal mengenai peran perempuan dalam pembangunan.

Bahkan, politisi perempuan itu pernah dipercayakan sebagai Juru Bicara (Jubir) pada saat pertarungan Gubernur Maluku Utara Sherly Laos dan Wakil Gubernurnya Sarbin Sehe pada Pilkada 2024.

Kontribusi Perempuan di Parlemen

Perempuan Parlemen Maluku Utara menilai bahwa partisipasi perempuan di parlemen memerlukan komitmen bersama. 

Data yang dihimpun, Nurlaela Syarif telah aktif dalam tiga periode sebagai anggota DPRD Kota Ternate dari fraksi NasDem.

Ia sudah memberikan banyak gagasan perubahan dalam fungsi legislatif.

Hal itu terlihat di berbagai pemberitan di media online maupun cetak, Nurlaela dikenal aktif mengkritik kebijakan pemerintah daerah dan memberikan solusi terkait arah kebijakan yang konsisten.

Nurlaela telah memperjuangkan sejumlah peraturan daerah yang berhubungan dengan isu perempuan dan anak, seperti perda Kesehatan Ibu dan Anak (Kibla), pengarusutamaan gender dalam pembangunan daerah, kota layak anak, gerakan literasi, perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan, dan regulasi lainnya.

Dalam hal fungsi anggaran, Nurlaela aktif dalam mengadvokasi kebijakan anggaran yang responsif gender, termasuk jaminan kesehatan bagi perempuan hamil dan pasca melahirkan.

Lalu, program stunting, pemberdayaan perempuan melalui UMKM, peningkatan kualitas SDM guru, program pendidikan politik bagi perempuan, program majelis talim.

Pencegahan KDRT, dukungan bagi penyandang disabilitas perempuan, pencegahan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif, serta berbagai program lainnya.

Dalam fungsi pengawasan, Nurlaela aktif merespons aspirasi masyarakat melalui media, mendukung sekolah dan kelurahan ramah anak, memastikan bantuan bagi pelaku usaha perempuan tepat sasaran, serta memperjuangkan infrastruktur masyarakat.

Sehingga, ia berharap, perempuan dapat terus berkolaborasi untuk meningkatkan pendidikan politik bagi politisi perempuan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Dilantik Sarbin Sehe, Ini 3 Pejabat Eselon II Pemprov Maluku Utara yang Dimutasi

"Saya percaya perempuan juga punya kemampuan. Sehingga perempuan harus menjadi mitra strategis bagi laki-laki dalam mendorong keseimbangan dan keadilan sosial bagi perempuan dan anak-anak."

"Dan saya bangga dapat berkontribusi dalam upaya besar ini untuk memastikan perempuan memiliki peran yang signifikan dalam pembangunan."

"Harapannya adalah untuk melihat perempuan dan laki-laki bekerja sama dalam menciptakan masa depan yang lebih baik untuk semua," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved