Pemprov Malut
Dorong Potensi Besar Musisi Maluku Utara, Sherly Laos Minta Dukungan Menparekraf
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, mengapresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Teuku Riefky, atas kesempatan audiensi
Penulis: Sansul Sardi | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI– Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, mengapresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Teuku Riefky, atas kesempatan audiensi yang berlangsung pada Jumat 9 Mei 2025 di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Sherly Laos memaparkan potensi besar sektor ekonomi kreatif Maluku Utara, khususnya di bidang musik, dan mengajukan harapan dukungan konkret dari pemerintah pusat.
“Kami ingin melihat langsung program-program Kemenparekraf yang bisa diadopsi di Maluku Utara. Saya sampaikan bahwa provinsi kami punya banyak talenta, terutama dalam industri musik yang kini mulai menunjukkan geliat positif,” ujar Sherly dalam keterangannya, Selasa (13/5/2025).
Baca juga: Dorong Pembinaan dan Pelayanan Hukum, Kemenkum Maluku Utara Jadwalkan Pertemuan dengan Sherly Laos
Sherly mencontohkan lagu berjudul 'Stecu', karya musisi lokal yang kini viral di platform TikTok.
Menurutnya, ini menjadi bukti bahwa musik dari daerah pun bisa menembus pasar nasional jika mendapatkan akses dan dukungan yang tepat.
Namun, Sherly juga menyoroti kendala serius yang dihadapi para musisi lokal, terutama terkait literasi digital dan perlindungan hak cipta.
Banyak kreator, kata dia, tidak mengetahui cara mendaftarkan karyanya secara resmi di platform seperti TikTok, sehingga karyanya sering digunakan pihak lain tanpa memberikan keuntungan ekonomi kepada pencipta aslinya.
“Sound mereka dipakai luas, tapi nilai ekonominya justru dinikmati pihak lain. Ini ironi yang harus segera diatasi,” tegasnya.
Ia pun mendorong agar Kemenparekraf dapat memfasilitasi pelatihan langsung dari platform digital seperti TikTok Indonesia, agar para musisi daerah memahami mekanisme agregator musik, monetisasi konten, serta pengelolaan hak cipta digital.
Baca juga: CJH Kloter 17 Tiba di Madinah, 392 Jemaah Asal Maluku Utara Siap Jalani Ibadah
“Kalau ini dijembatani, musisi kita tak perlu hijrah ke Jakarta. Mereka bisa tetap di Maluku Utara, berkarya dengan identitas lokal yang kuat, dan tetap mendapatkan penghasilan dari karyanya,” ucap Sherly.
Gubernur perempuan pertama di Maluku Utara ini juga menekankan pentingnya intervensi kebijakan yang berpihak pada ekonomi kreator lokal, bukan sekadar promosi talenta, tetapi juga pembukaan akses dan perlindungan terhadap nilai ekonomi karya mereka.
“Potensinya sangat besar. Tinggal bagaimana pemerintah membuka akses dan memastikan pendampingan yang berkelanjutan,” pungkas Sherly. (*)
| Soal Tunggakan DBH, Wagub Malut Sarbin Sehe: Kita Belum Dapat Transferan dari Pusat |
|
|---|
| Pemprov Malut Kantongi Rp3 Miliar dari Bunga DOC, Ahmad Purbaya: Anggaran OPD Tetap Aman |
|
|---|
| Hadiri Peresmian Posbakum, Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Serukan Keadilan untuk Rakyat Kecil |
|
|---|
| Desy Turuy: Hukuman Bagi Pelaku Pidana Perempuan dan Anak di Maluku Utara Harus Tegas |
|
|---|
| Sarbin Sehe Pastikan Tak Ada Angka yang Hilang dalam Dokumen R-APBD Induk 2026 Provinsi Maluku Utara |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.