Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemkot Ternate

Soal Pagar di Area Kalimati Kelurahan Sasa, Ini Penjelasan Kepala DLH dan Anggota DPRD Ternate

Kepala DLH Kota Ternate,Maluku Utara, Muhammad Syafei angkat bicara soal pemasangan pagar di area kalimati Kelurahan Sasa

|
TribunTernate.com/istimewa
PENINJAUAN - DLH Ternate, DPRD Kota Ternate, Lurah Sasa, dan Warga setempat saat melakukan peninjauan di lokasi kalimati pada beberapa hari lalu. 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE-- Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate,Maluku Utara, Muhammad Syafei angkat bicara soal pemasangan pagar di area kalimati Kelurahan Sasa yang menyebabkan masuknya banjir ke pemukiman.

Hal itu disampaikan, setelah dirinya bersama Anggota DPRD Kota Ternate Nurjaya Hi Ibrahim, Lurah Sasa, dan warga setempat melakukan peninjauan pada Minggu (18/5/2025).

"Dan setelah dicek, ternyata pemagaran itu sudah dibangun sejak lama, kurang lebih 10 tahun yang lalu. Dan ternyata kondisi alamnya itu memang tidak ada barangka (kali mati) juga," kata Muhammad Syafei, Senin (19/5/2025).

Baca juga: Pembukaan Lahan Komersial Jadi Pemicu Utama Banjir di Ternate

Atas hal itu, Muhammad Syafei menduga, pemagaran itu dilakukan untuk pengamanan lahan oleh pemiliknya.

"Saya menduga, pemilik lahan ini hanya mengamankan lahan mereka karena tidak ada alur air yang signifikan yang dianggap barangka, sehingga pemilik lahan juga menganggap itu tidak masalah saat dilakukan pemagaran di area tersebut."

"Dan kenapa hari ini baru dipermasalahkan, mungkin saat itu ada pembukaan lahan juga namun dampaknya belum terasa karena kondisi hutan waktu itu masih padat, dan dampaknya baru terasa sekarang," jelas Muhammad Syafei.

Ia menyampaikan, akan melakukan koordinasi dengan OPD terkait untuk menggelar rapat pada pekan depan untuk menyikapi kasus ini.

"Karena ini bukan hanya rananya DLH, melainkan dari PUPR dan Dinas Perkim juga. Jadi mungkin senin atau selasa saya akan rapat dengan dua instansi tersebut," tuturnya.

Senada disampaikan Muhammad Syafei, Anggota DPRD Kota Ternate Nurjaya Hi Ibrahim, mengatakan ia segera melakukan koordinasi dengan Dinas terkait untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.

"Karena tentu akibat dari pemagaran itu, warga terkena dampak. Tadi juga saya dapat informasi bahwa warga di area tersebut sudah tidak menempati rumahnya, mungkin karena takut," ungkapnya.

Ia menyebut, pagar yang dibangun di dekat jembatan Universitas Muhammadiyah itu telah menghalangi aliran air dari arah gunung.

“Air dari barangka tertutup pagar, akhirnya banjir membelok masuk ke rumah warga,” ujarnya.

Nurjaya menambahkan, pihak yang membangun pagar diduga adalah pemilik lahan yang mengklaim area tersebut sebagai milik Toko Ladang Makmur.

Baca juga: Cek Harga serta Buyback Emas Antam dan UBS di Pegadaian, Senin 19 Mei 2025

Namun ia juga mempertanyakan dasar klaim tersebut.

“Itu barangka. Masak diklaim tanah pribadi? Ini yang perlu ditelusuri,” ujarnya.

Politisi Gerindra itu menegaskan, pemilik lahan tidak boleh semena-mena membangun tembok di atas alur air. Ia memperingatkan bahwa tindakan tersebut berisiko besar terhadap keselamatan warga.

“Kalau hal ini dibiarkan, banjir akan terus mengancam pemukiman di sekitar,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved